Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 16, Nusa) - Ubah Haluan

28 Maret 2024   17:14 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            "Tapi sepertinya kok ada pesan dari Raden Eru buat kita ya Lem. Atau hanya perasaanku aja ya? ..Jangan berhenti mengejar mimpi.. hmm..." sesaat keduanya terdiam dan berpikir.

            Raden Eru memang terburu-buru dan tak sempat berbicara banyak dengan mereka, namun beliau lah satu-satunya alasan Abdi dan Dalem bisa bepergian dengan bebas ke Samudera dan Buton. Belajar Islam dan budaya nusantara merupakan impian para pemuda terutama bagi mereka yang haus akan ilmu pengetahuan dan petualangan. Sesaat keduanya sama-sama memandang ke arah karang, tempat semburat kekuningan mulai muncul memenuhi cakrawala.

            "Kalau pulang entah kapan lagi kita bisa pergi Di," ucap Dalem tiba-tiba. Sinar mentari pun mulai menerangi Pelabuhan Nusa, warna-warna kapal mulai tampak menghiasi pelabuhan.

            "Hmm.. itu warna kapalnya kuning ya Di, atau karena sinar matahari?" tanya Dalem.

            "Eh.. itu kapal Malaka Lem."

            "Wah, sudah lama ya Di denger Malaka tapi baru bisa lihat kapalnya sekarang..."

            Abdi lama memandang kedua kapal di ujung karang. Hening beberapa saat, lalu ia berpaling ke arah Dalem, yang menatapnya juga. Senyuman penuh aroma petualangan menghiasi bibir keduanya. Paham maksud satu dengan yang lain, mereka berdua menikmati awal hari ini dengan deru angin dan siraman mentari yang semakin terang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun