Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 16, Nusa) - Ubah Haluan

28 Maret 2024   17:14 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            Sadar dilihat yang lain, Abdi segera memberi jalan untuk mereka masuk mushola, karena dia dan Imam yang terakhir keluar.

            "Ya udah aku tunggu di sana ya, pojokan itu," Abdi menunjuk tempat dimana ia tadi melamun sambil melihat dua kapal bercorak kekuningan.

            "Iya, iya Di, tak Sholat dulu!" jempol Dalem teracung ke arah Abdi, ia pun bergegas memasuki mushola.

            Matahari belum menunjukkan kilaunya, suasana begitu khusyuk di beberapa mushola Pelabuhan Nusa. Sedikit yang mengerjakan Sholat Subuh di tenda masing-masing, hanya karena tugas menjaga barang-barang di tenda dan beberapa memang, karena malas. Sementara itu terlihat dua orang asyik mengobrol sambil sesekali memandang ke arah karang.

            "Cepat juga ya Di respon Raden Eru, malam tadi langsung berangkat ke lokasi."

            "Iyalah Lem! Alhamdulillah ada beliau di sini. Memangnya dikau gak ikut sholat Asahar berjamaah? Masih ketiduran ya di mushola pas Ashar? Hehe..."

            "Hush! Enak aja, aku udah kebangun pas siang, bau sate soalnya.. hmmm..."

            "Hoalaahh, kamu ikut makan berarti ya?"

            "Iyalah! Masak sate domba dilewatkan, laper banget waktu itu aku Di!"

            "Hahaha, untung kamu bangun Lem, rugi kalau enggak!"

            "Pas Ashar aku di depan sendiri ya, wong aku ikut nyiapin shaf-shaf nya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun