Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 16, Nusa) - Ubah Haluan

28 Maret 2024   17:14 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:03 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            "Wah, berarti ketemu dong sama Raden Eru, weh, ceritain dong Lem."

            "Naah, itu dia Di.. kan waktu itu Raden Eru ketemu dengan para pedagang Parahiyangan yang bareng dengan kita di sekoci tujuh, delapan, dan sembilan. Beberapa diantara mereka ada di shaf terdepan."

            "Yang jadi Imam Aa Yan ya?"

            "Yup betul sekali, beliau yang mengimami. Raden Eru sholat pas di belakangnya."

            "Wiih, masih inget aku Lem kata-kata beliau, pingin ikut nyelametin Kapten Sudirman rasanya..."

            "Sama Di, prajurit Mataram aja habis itu kerjanya semangat bener. Itu, pas persiapan sehabis Ashar. Aku ikut bantu juga!"

            "Pantesan, aku cariin kemana-mana gak ketemu. Aku juga ikut bantu kok Lem, tapi di ujung, kapal tiga belas, empat belas, dan lima belas."

            "Walaaah, ya gak bakalan ketemu kita Di, wong aku di kapal satu, dua, tiga sama kapal tujuh belas milik Raden Eru yang berlabuh disebelah kapal nomor satu."

            "Hooo, iya-iya Lem. Trus sempet ketemu gak sama Raden Eru? Aneh juga ya yang berangkat kapal nomor awal dan nomor terakhir"

            "Ketemu Di.. Loh kamu gak tahu Di, kapal terbaik itu ditempatkan di paling depan dan paling belakang. Nah, kapal satu, dua, tiga, tiga belas,empat belas, dan kapal lima belas itu kapal perang terbaik Mataram, yang mimpin Raden Eru sendiri!"

            "Waah, hebat ya Lem, aku baru tahu, yang ngasih tahu Raden Eru ya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun