Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Polemik Seragam Sekolah di antara yang Artifisial dan Esensi dari Pendidikan

19 April 2024   08:49 Diperbarui: 20 April 2024   22:13 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seragam sekolah. Detik.com

Seragam memang penting untuk memberikan identitas yang jelas bagi seorang pelajar. Akan tetapi jangan dibuat seolah-olah seragam yang paling utama. Apalagi sampai dibisniskan oleh pihak sekolah.

Pemerintah telah membebaskan biaya sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Jangan sampai seragam membuat orang tua harus menghitung ulang pengeluaran mereka sehingga menyebabkan angka putus sekolah kembali melonjak.

Belum terbukti, seragam yang banyak ada hubungan yang signifikan dengan kedisiplinan.

Seragam selain hanya untuk memberi identitas bagi sekolah dan siswa, banyaknya seragam yang dipakai anak-anak ke sekolah, tidak memberi dampak apa-apa terhadap prestasi anak di sekolah.

Polemik seragam sekolah memang sudah sampai pada tahap yang memprihatinkan.

Untuk itu keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para orang tua harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah.

Kita belum memperhatikan secara saksama esensi dari pendidikan yang sebenarnya selain hanya peduli dengan segala sesuatu yang bersifat artifisial dari pendidikan.

Hal ini bukan berarti yang artifisial itu tidak penting untuk pendidikan. Semuanya sangat penting bagi pendidikan, hanya saja yang esensi dari pendidikan yang harus diutamakan.

Esensi pendidikan itu seharusnya mencerdaskan dan memanusiakan manusia. Itulah yang harus dikejar karena pendidikan mengarahkan orang kepada situasi yang lebih baik dalam kesejahteraan.

Masalahnya adalah bangsa kita bukanlah bangsa pembelajar yang baik. Kita mengalami  kesulitan mengaplikasikan berbagai model pendidikan dari bangsa-bangsa lain.

Kita selalu bersembunyi di balik mekanisme pertahanan diri kita bahwa model-model pendidikan yang sudah berhasil itu bila diterapkan di Indonesia tidak akan berhasil sebab tidak sesuai dengan karakter bangsa kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun