Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merantau yang Kian Tak Populer

19 April 2024   17:47 Diperbarui: 20 April 2024   01:03 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: pexels.com 

Merantau adalah Kewajiban.

Pertama kali saya merantau adalah di tahun 2012, saat saya mulai berkuliah di Jogja, pemikiran saya di masa itu adalah jika merantau adalah suatu kewajiban, seseorang harus merantau, jika tidak, maka dia tidak akan mendapatkan kebaikan, berdiam diri di desa adalah suatu keburukan.

Hingga saya lulus dan mencari pekerjaan, saya pun masih memiliki pemikiran tersebut. Tapi setelah kerja di banyak tempat yang asing, saya kemudian punya pemikiran jika berada dan berdiam diri di desa atau tempat kelahiran untuk waktu yang lama bukanlah hal buruk.

Tidak perlu lagi merasakan hiruk pikuk mudik, ketidaktahuan mengenai bagaimana kondisi keluarga di rumah dan banyak hal yang terlewati yang kemudian menjadikan asing dengan rumah sendiri.

Kebersamaan dengan orangtua dan keluarga yang dikorbankan saat merantau |Sumber: pexels.com 
Kebersamaan dengan orangtua dan keluarga yang dikorbankan saat merantau |Sumber: pexels.com 

Semua Merantau, Siapa yang Tinggal?

Beberapa bulan yang lalu, saya mengunjungi seorang kawan kos saya selama kuliah di Jogja. Namanya Ipul, dia memutuskan untuk tetap tinggal di kampung halamannya di Pekalongan.

Dia memutuskan untuk menjalankan bisnis berjualan celana jeans dan tidak merantau untuk bekerja ke kota besar seperti yang dilakukan banyak rekan kuliahnya.

Ilustrasi bisnis celana jeans |Sumber: pexels.com 
Ilustrasi bisnis celana jeans |Sumber: pexels.com 

Gelar dan ijazah yang dia perloleh selama kuliah di jurusan teknik informatika, tidak pernah dia gunakan untuk melamar pekerjaan. Bahkan dia sudah lupa entah ijazahnya ditaruh di mana.

"Kalau semua orang merantau, siapa yang tinggal di desa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun