Mohon tunggu...
Tonang Dwi Ardyanto
Tonang Dwi Ardyanto Mohon Tunggu... Dokter - Akademisi dan Praktisi Pelayanan Kesehatan

Dosen, Dokter, ... Biasa saja.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perang Kata: Dokter Digaji BPJS 2000 per Pasien?

2 Juni 2016   04:23 Diperbarui: 2 Juni 2016   04:31 3742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditulis pertama kali 3 Oktober 2015.

Akhirnya perang kata itu pun pecah. Titik pecahnya pada berita: Dokter digaji BPJS 2000 per pasien. Seperti dalam tulisan sebelumnya, sudah sejak lama muncul “berita” bahwa Gaji Dokter seperti tukang parkir. Ujungnya, BPJSK selalu yang dituding sebagai biang keladinya. Padahal jelas, soal tarif kapitasi adalah Keputusan Kemkes. Tetapi pernyataan salah kaprah itu masih saja berulang, bahkan hingga hari ini. Bertubi-tubi berita semacam itu muncul:

Rakyat Merdeka

dokter-2000-1-574f4b00de22bdfc175e7e53.jpg
dokter-2000-1-574f4b00de22bdfc175e7e53.jpg
Kompas
dokter-2000-2-574f4b1783afbdfa21749e5b.jpg
dokter-2000-2-574f4b1783afbdfa21749e5b.jpg
Republika

dokter-2000-574f4b432523bd7f0da1adfe.jpg
dokter-2000-574f4b432523bd7f0da1adfe.jpg
(Catatan: saat berita-berita tersebut muncul, saya sudah berusaha menghubungi narasumber yang namanya disebutkan tersebut. Menurut yang bersangkutan, dirinya tidak memberikan pernyataan tentang “dokter digaji BPJS 2000 rupiah per pasien” tersebut. Untuk itu saya sarankan kepada yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi atau hak jawab untuk meluruskan. Alasan saya, pernyataan itu menimbulkan kesalah pahaman yang besar dan sangat merugikan bagi berjalannya JKN. Saya tidak tahu apakah benar yang bersangkutan telah memberikan klarifikasi atau hak jawab. Sepanjang saya dapat menelusuri, belum saya temukan di pemberitaan online adanya klarifikasi atau hak jawab tersebut.)

Awalnya dulu, BPJSK cenderung diam, walau saya tahu mereka sangat kesal. Kekhawatiran saya waktu itu, BPJSK terkena Jebakan Blaming Culture Syndromeakibat terus menerus menjadi sasaran disalahkan dan disudutkan, terutama untuk hal-hal yang bukan menjadi ranahnya. Wujudnya, akhir-akhir ini, muncul juga berita “pembanding”:

Sekjen ARSSI: sebagian besar RS swasta menginginkan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan:

dokter-2000-3-574f4befd5927313180044f3.jpg
dokter-2000-3-574f4befd5927313180044f3.jpg
Sekjen ARSSI: manajemen RS yang memperhatikan kendali mutu dan kendali biaya adalah salah satu kunci penting:

dokter-2000-4-574f4bb083afbdf121749e5f.jpg
dokter-2000-4-574f4bb083afbdf121749e5f.jpg
Kapuskes Makassar: setelah ada BPJS, take home pay jasa medik kami meningkat...

dokter-2000-5-574f4c0f2523bd7a0da1ae03.jpg
dokter-2000-5-574f4c0f2523bd7a0da1ae03.jpg
Direktur RS Pelni: setelah bekerjasama dengan BPJSK, jasa medis naik 45%...

dokter-2000-6-574f4c1ceaafbd2f0e409360.jpg
dokter-2000-6-574f4c1ceaafbd2f0e409360.jpg
Terakhir, perang kata itu memuncak dengan tampilan langsung data kapitasi beberapa Puskesmas di Jakarta:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun