Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Syair

19 April 2024   08:57 Diperbarui: 19 April 2024   09:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Syair-syair cinta (Photo by Suzy Hazelwood:/pexels.com)

Tentang Syair-syairku

Kemarilah;

Aku katakan padamu jawaban atas semua pertanyaanmu.

Kau bilang ingin belajar syair dariku;

Aku katakan; bahwa syair bukanlah suatu hal yang dapat kamu pelajari.

Sebab, ia datang dari kedalaman jiwamu.

Dari balik tempurung kepalamu.

Dan dari mabuk yang kau alami.

 

Pada saat hatimu telah penuh cinta; setiap katamu adalah melodi-melodi indah.

Kamu menjelma menjadi penyair ulung;

Seulung Abu Nawas dalam melakukan retorika-retorikanya.

Maka; tak perlu belajar.

Kamu hanya harus merasakan cinta, rindu, sakit, luka, harap, nestapa, kecewa, gagal, dan pulih.

Maka; jiwa dan rasamu akan tertempa menjadi seruling kata-kata bersama dengan ruh yang terkandung di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun