Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sains Kedokteran Modern Ungkap Dampak Luar Biasa Mendengar dan Menghapal Quran

25 April 2024   08:25 Diperbarui: 25 April 2024   08:32 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam hal kualitas hidup (kualitas hidup), intervensi berbasis agama seperti mendengarkan Al-Quran memiliki dampak yang lebih besar dalam menghilangkan depresi dan meningkatkan kualitas hidup. Mendengarkan Al-Quran meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup pada pasien radioterapi paliatif pada penderita kanker. Lebih mengagumkan ternyata menghafal Al-Quran berpotensi meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan mental dan fisik di kalangan pelajar Tahfiz . Semakin tinggi tingkat hafalan Al Quran maka semakin tinggi pula tingkat IQ-nya.

Menghafal Al-Quran dapat meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan menjadi pereda stres yang efektif. Semakin tinggi hafalannya, maka semakin kuat dorongan psikologis terhadap keyakinannya, termasuk perasaan bahagia, puas, dan sikap positif. Bacaan-bacaan ini dapat memberikan manfaat kesehatan serupa dengan doa atau nyanyian bagi pemeluk agama lain. Ada hubungan linier yang kuat antara menghafal Al-Quran dan hipertensi, diabetes, dan depresi yang menyiratkan bahwa mereka yang menghafal sebagian besar Al-Quran memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menderita salah satu penyakit kronis ini. Menghafal Al-Quran juga dapat membantu pengobatan depresi. Ketika perilaku keagamaan pada siswa SMA meningkat maka depresi pun menurun.

Temuan penelitia lainnya menunjukkan bahwa menghafal Al-Quran dapat mempengaruhi atrofi otak. Volume otak abu-abu, putih, dan total pada penghafal Al-Qur'an lebih besar dibandingkan dengan penghafal Al-Qur'an sebagian atau tidak hafal Al-Qur'an, karena semakin banyak otak yang digunakan maka semakin besar kemungkinan jaringan otak tetap terjaga. Ketika subjek mendengarkan bacaan Alquran, aktivitas otaknya menurun dan kekuatan Alphanya meningkat. Oleh karena itu, ini bisa menjadi alat yang berguna untuk pikiran yang sehat dan bahagia membantu orang dalam menyadari pentingnya praktik Islam dalam kehidupan mereka. Alih-alih mendengarkan dan menghafal, membaca atau membaca Al-Quran justru bisa menghasilkan kondisi pikiran yang tenang dan tenteram. Selain itu, bacaan Alquran ini dapat digunakan sebagai alat meditasi, karena dapat mengurangi stres dan meningkatkan ketenangan mental.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Nazmus Saquib dari Saudi Arabia mengungkapkan hal yang luarbiasa ternyata ada hubungan linier yang kuat antara menghafal Al-Quran dan hipertensi, diabetes, dan depresi yang menunjukkan bahwa mereka yang menghafal sebagian besar Al-Quran memiliki kemungkinan lebih kecil untuk menderita salah satu penyakit kronis ini. Penelitian di masa depan harus mengeksplorasi potensi manfaat kesehatan dari menghafal Al-Quran dan mekanisme yang mendasarinya.

Dua studi eksperimental menunjukkan bahwa mendengarkan pengajian (masing-masing 15 dan 18 menit) meningkatkan skor kesehatan mental di kalangan mahasiswa keperawatan dan mengurangi kecemasan pada pasien jantung. Dalam studi cross-sectional, penghuni panti geriatri yang melaporkan pembacaan Al-Quran memiliki kinerja yang jauh lebih baik kesehatan mental dibandingkan mereka yang tidak membaca.16 Studi eksperimental tunggal yang mengevaluasi dampak kesehatan dari zikir pada pasien yang menunggu operasi melaporkan penurunan subjektif dari kecemasan dan rasa sakit tetapi tidak ada perbedaan dalam ukuran obyektif seperti tekanan darah atau detak jantung.

Dalam sebuah penelitian di Kuwait, menghafal Al-Quran merupakan bagian dari 15 item skala komitmen keagamaan, dan hasilnya menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih rendah pada mereka yang memiliki komitmen yang lebih tinggi.

Referensi

  • Che Wan Mohd Rozali WNA, Ishak I, Mat Ludin AF, Ibrahim FW, Abd Warif NM, Che Roos NA. The Impact of Listening to, Reciting, or Memorizing the Quran on Physical and Mental Health of Muslims: Evidence From Systematic Review. Int J Public Health. 2022 Aug 31;67:1604998. doi: 10.3389/ijph.2022.1604998. PMID: 36119448; PMCID: PMC9470760.
  • Mohammed Abdalla Kannan, Nurfaizatul Aisyah Ab Aziz, Nur Syairah Ab Rani, Mohd Waqiyuddin Abdullah, Muhammad Hakimi Mohd Rashid, Mas Syazwanee Shab, Nurul Iman Ismail, Muhammad Amiri Ab Ghani, Faruque Reza, Mustapha Muzaimi,
    A review of the holy Quran listening and its neural correlation for its potential as a psycho-spiritual therapy,
    Heliyon, Volume 8, Issue 12, 2022, e12308, ISSN 2405-8440,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun