Mohon tunggu...
Muhamad Zidan Pahlevi
Muhamad Zidan Pahlevi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital Universitas Negeri Jakarta

Tertarik dalam bidang kehumasan, sepakbola dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Vasili Arkhipov: Perwira yang Berjasa Mencegah Terjadinya 'Kiamat'

19 April 2024   23:39 Diperbarui: 19 April 2024   23:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vasili  Alexandrovich Arkhipov. Sumber : Wikipemedia.Commons

Foto citra udara keberadaan rudal di Kuba. Sumber : archives.gov
Foto citra udara keberadaan rudal di Kuba. Sumber : archives.gov

Serangan Angkatan Laut Amerika Serikat Terhadap Kapal Selam B-59 Milik Uni Soviet di laut Karibia

Pada saat terjadinya peristiwa krisis rudal Kuba, Amerika Serikat memblokade perairan Kuba untuk mencegah masuknya kapal-kapal pengirim senjata dari Uni Soviet. Tepat di tanggal 27 Oktober 1962, pihak militer Amerika Serikat berhasil mendeteksi sebuah kapal selam B-59 milik Uni Soviet yang berada di kedalaman perairan Kuba dan segera mengirimkan armada angkatan laut yang terdiri dari 11 kapal perusak serta 1 kapal induk (USS Randolph) untuk mencegat dan memperingati kapal selam tersebut agar segera naik ke permukaan.

Namun, cara yang dilakukan armada angkatan laut Amerika Serikat terbilang cukup berbahaya, karena posisi kapal selam yang terlalu dalam akhirnya mereka menjatuhkan depth charge atau bom ledak bawah air secara terus menerus. Mereka tidak tahu bahwa kapal selam tersebut memiliki sebuah torpedo nuklir berkekuatan 10 kiloton yang diperkirakan memiliki kekuatan setara dengan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Kapal selam B-59 milik Uni Soviet di Laut Karibia. Sumber : Arsip Nasional AS
Kapal selam B-59 milik Uni Soviet di Laut Karibia. Sumber : Arsip Nasional AS

Situasi menegangkan Vasili Arkhipov dan rekannya di dalam kapal selam B-59

Sementara itu keadaan di dalam kapal selam sudah semakin mencekam dan mencapai titik kritis. Para awak kapal selam yang telah melaut selama sebulan dihantui rasa lelah dan tingkat stres yang tinggi, ditambah persediaan makanan serta air yang terus menipis serta suhu di dalam kapal selam yang hampir menyentuh 40 derajat celcius. Kapal selam mereka juga terus berguncang hebat karena ledakan dari setiap bom yang menghujam kiri dan kanan lambung kapal.

Karena serangan peringatan tersebut, para awak kapal menganggap bahwa perang sudah dimulai, selain itu akses komunikasi mereka dengan Moskow juga terputus sehingga mereka tidak mengetahui informasi apapun dari permukaan. Kapten kapal selam B-59, Valentin Grigoryevich Savitsky kemudian memerintahkan untuk segera meluncurkan torpedo nuklir karena sebelumnya komando tertinggi di Moskow sudah mengizinkan untuk melepaskan torpedo tersebut jika terjadi keadaan genting yang mengancam .

Keputusan heroik Vasili Arkhipov

Keputusan peluncuran torpedo harus mendapatkan persetujuan dari 3 perwira yang ada di dalam kapal selam, sementara itu 2 dari 3 perwira yaitu Valentin Grigoryevich Savitsky sebagai kapten dan Ivan Maslennikov seorang pejabat politik telah menyetujui peluncuran torpedo. Tersisa 1 suara krusial di tangan perwira terakhir yaitu Vasili Arkhipov yang dapat dikatakan dapat mempengaruhi masa depan umat manusia, namun diluar dugaan Arkhipov menolak peluncuran torpedo nuklir tersebut.

Arkhipov menganggap serangan yang terjadi hanyalah bentuk peringatan dari angkatan laut Amerika Serikat agar mereka segera naik ke permukaan dan pergi menjauh, argumen yang disampaikan berbanding terbalik dengan pendapat Savitsky yang menganggap bahwa perang sudah dimulai. Penolakan tersebut langsung menimbulkan perdebatan di antara perwira dan para awak di dalam kapal selam B-59, namun Arkhipov tetap teguh dengan keputusannya dan dengan pembawaannya yang tenang ia berhasil meyakini rekannya agar tidak meluncurkan torpedo ke arah armada Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun