Kata Pengatar
Setelah berziarah keMakam Peluarga di Padang Panjang Sumatera Barat hari sabtu 7 Agustus 2010, saya memiliki kesempatan untuk bertualang ke Kota  Bukittinggi dan Padang untuk berburu koleksi unik. Penjelasan apa itu koleksdi unik sudah saya tampilkan linformasi lengkap dengan ilustrasi terkait  didalam blog Internet saya yang lama hhtp://uniquecollection.wordpress.com dan blog yang baru karena yang lama hampir penuh hhtp://www. iwansuandy.wordpress.com . Bertualang dan berburu koleksi unik untuk melengkapi karya tulis saya di blog berjudul" Kisah Perluangan Dr Iwan Berburu Koleski Unik", Pada pertualang kali ini saya masih mernemukan beberapa koleksi Unik yang menarik. Salah satu koleksi menarik yang sangat informatif adalah Buku terbitan Ikatan Alumni SMA Negeri Satu Payakumbuh edisi ke IV tahun 1987,kota yang terletak hampir 40 km dari Bukittinggi, kota kelahiran Ayah saya dan pendiri Kompas ,Intisari dan PT.Gramedia, Bapak almarhum PK Oyong teman satu sekolah MULO sebelum perang diKota Padang yang sudah saya tulis ceritanya. Buku unik ini saya temukan di Kota Padang diToko Buku Bekas di Pasar Raya Padang, yang dengan Redho Allah tidak runtuh saat Gempa Besar di Sumbar 2009, seluruh bangunan pasar disekitarnya hancur dan  amblas termasuk bekas Rumah Pribadi saya yang sudah dijual dan dijadikan Hotel Ambacang ,Tuhan Maha Adil Toko Rakyat Kecil diselamat-kanNYA.
Buku Unik tersebut diatas diantaranya memuat beberapa artikel yang membahas keunikan bahasa etnis M8inanghkabau, sebagian besar sudah saya pahami sebagai putra Minangkabau walaupun bukan etnis asli Minangkabau tetapi Eyang Putri saya adalah Putri Minang Asli kelahiran Kabupaten  Pesisir Selatan Painan dang Eyang kakung saya adalah pemeluk Agama Islam pertama dari etnis Tionghoa yang merantau dari Filipina ke Indonesia. Walaupun demikian masih ada juga istilah Minangkabau yang unik yang baru saya ketahui dari buku unik tersebut.
Marilah seluruh Warga Minangkabau menikmati dan bernostalgia dengan istilah-istilah Kampuang(kampung) Halaman nan (yang Jau(jauh) dimato(mato) nan kito(kita) cinto(cinta), sedangkan bagi pembaca yang bukan warga Minang perlu memahami dan menikmati keunikan istilah Minang dibawah ini,khusus bagi yang bertugas dan berdagang di Nagari (Keluruhan)Â Minangkabau dapat memahaminya dan jadi betah tinggal di provinsi yang sangat Indah dan unik tersebut.
Pada saat saya baru saja mendarat di Lapangan terbang Baru yang diberi nama Lapangan Internasional M inangkabau yang berjarak lebih kurang 20 km dari kota Padang menju ke Kota Lubuk Alung Kabupaten Priaman(sekarang Pariaman ,yang kena gempa besar juga tahun 2009-pen) dekat Nagari (kelurahan ) Sicincin belok ke kiri menuju pinggir patai, dulunya lapangan terbang lama mlik Angkatan Udara namanya Tabing (artinya Tebing), saya melihat sebuah toko Etnis Minang dekat Ai Tawa(Air Tawar) denang nama TANGKELEK (artinya Bakyak = sandal etnis yang dibuat dari kayu).
Saya harap artikel yang pendek(singkat ) ini dapat menghibur para perantau Minangkabau yang berada diseluruh dunia kecualai Angkasa Luar, dan begitu juga para pembaca yang ingin tahu dan sedang bekerja atau berdagang di Tanah Minang khususnya di nagari(kampung) diseluruh tanah Minangkabau.
Mohon maaf bila karya tulis ini tidak "perfect"Â karena saya bukan typy manusia "perfectionist" penuh keterbatasan, oleh karena itu koreksi dan masukan daris eluruh pembaca sangat dsaya harapkan terima kasih untuk itu.
Saya mengucapkan terima kasih atas karya tulsi putre-putri Minangkabau Alumni SMA I Payakubuh yang telah memebrikan banyak informasi tentang Kampuang Halaman ita Minagkabau Ta Cinto, harap ambo (saya) dibari(diberi ) izin mencuplik beberapa istilah Minag dalam Buku terbitan Alumni tersebut yang sangat menarik hati.
Jakarta 9 Agustus 2010
Dr Iwan Suwandy,MHA
I. Istilah Minang Terkait Transportasi Dan lalu Lintas