Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Mahasiswa S2 jurusan Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Memanfaatkan Marketing Mix sebagai "Senjata" Pemasaran

19 April 2024   06:05 Diperbarui: 19 April 2024   09:59 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi strategi marketing. Sumber: KOMPAS.com

Contoh paling nyata dari hal ini adalah bagaimana masyarakat Indonesia seringkali masih ada yang menyenangi membeli Indomie di warung kopi ketimbang masak sendiri, entah itu karena masalah menghemat waktu atau ada rasa yang berbeda daripada membuat Indomie sendiri di rumah. 

Adanya banyak turunan dari bentuk perlakuan produk yang dinyatakan pada pelanggan berupa nilai proposisi ini akan membuat setiap entitas bisnis menjadi unik satu sama lain. Bentuk dimana kita memberikan penawaran kepada pelanggan bagaimana kita dapat memecahkan masalah mereka akan dapat lebih baik daripada selalu memberi opsi termurah.

2. Penetapan Harga Sebagai Pendongkrak Profitabilitas

Dengan melihat kondisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa harga pada dasarnya lebih dari sekedar angka pada label. Harga ini mencerminkan nilai yang kita berikan sebagai penghargaan kita atas produk kita dan perbandingannya dengan pesaing kita. Usaha kecil dapat menggunakan bauran pemasaran untuk mengeksplorasi strategi penetapan harga yang memaksimalkan keuntungan namun tetap menarik bagi target audiens mereka. Ini mungkin dapat melibatkan penawaran diskon, paket, atau program loyalitas.

Dalam memperlakukan diskon dan promosi umum sendiri juga seorang pebisnis juga perlu hati-hati serta menggunakannya pada konteks kerangka berpikir strategis. Kita dapat menggunakan bauran pemasaran untuk menyusun promo yang lebih tertarget yang memberi insentif pada perilaku yang benar sehingga pembeli tidak hanya datang saat pada diskon tapi juga mendidiknya untuk lebih terdorong pada pembelian dengan harga wajar atau dari awal mempertimbangkan serta meminimalisir resikonya. 

Contoh dari kasus ini misalkan adanya diskon hanya bagi member atau produk yang berupa bundle dengan diselingi akses pada pendaftaran member. Dengan menawarkan program loyalitas yang memberi penghargaan yang mengarahkan kepada pembentukan komunitas pelanggan tetap, kita dapat menggabungkan produk kita untuk menunjukkan nilai tambahnya, atau mengadakan kegiatan yang menyoroti pengalaman unik yang kita berikan.

Ilustrasi tentang komponen dunia pemasaran. Sumber: blog.udemy.com
Ilustrasi tentang komponen dunia pemasaran. Sumber: blog.udemy.com

3. Menjangkau Audiens Kita melalui Penempatan yang Tepat

Penempatan (Place) mengacu pada bagaimana produk kita sampai ke tangan pelanggan kita. Di era digital saat ini, hal ini mencakup saluran fisik (offline) dan online. Suatu usaha kecil dapat memanfaatkan media sosial, pemasaran konten, dan kemitraan lokal untuk mencapai target pasar dimana itu merupakan tempat mereka menghabiskan waktu. Setelahnya kita dapat mengembangkan beragam cara seperti giveaway atau kuis tebak-tebakan secara online untuk menarik traffic pengunjung kepada kita.

Dalam memilih saluran penempatan produk, kita perlu dengan cermat mengamati kondisi di mana kita menjual produk kita. Meskipun toko yang ramah anggaran mungkin tampak menarik bagi kita, berfokus pada kondisi saluran yang selaras dengan proposisi dari nilai brand kita tidak kalah penting. 

Secara singkat, kita perlu belajar mengenali secara mendalam saluran pemasaran yang kita bangun termasuk apa yang ada di dalam serta sekitarnya. Dengan bermitra bersama toko-toko lokal yang melayani pelanggan yang sadar akan kualitas atau menjelajahi pasar online yang menargetkan demografi tertentu merupakan bentuk kita belajar untuk mengembangkan jangkauan audiens kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun