Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Di Balik Harapan vs Prestise Seorang Calon Dokter Spesialis, Depresi Mengancam!

2 Mei 2024   16:08 Diperbarui: 2 Mei 2024   16:12 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: Kompas.id)

22,4% atau 2.716 peserta PPDS mengalami gejala depresi, 1,5% atau sebanyak 178 orang mengalami depresi sedang sampai berat, dan sebanyak 0,6% atau 75 orang terkena depresi berat. -- Kompas, 14-4-2024

Mengejutkan! Bagi kebanyakan orang awam, menggunakan baju putih dengan titel calon dokter apalagi dokter spesialis tentu menjadi impian, bahkan membuat iri bagi siapa pun yang tidak kesampaian untuk bisa kuliah atau menempuh pendidikan dokter tersebut.

Namun, hasil skrining yang diungkapkan Kementerian Kesehatan tersebut mengejutkan semua pihak, khususnya bagi kami yang selalu melihat betapa keren dan anggunnya mereka yang telah mendapatkan gelar dan titel dokter tersebut. Berbaju putih menggunakan mobil mewah, dan masuk ruang periksa untuk memeriksa para pasien.

Sumber gambar: Kementerian Kesehatan via bbc.com
Sumber gambar: Kementerian Kesehatan via bbc.com

Di balik gagah dan anggunnya para mahasisa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) ternyata menyimpan kenyataan pahit yang membuat siapa pun terkejut dengan fenomena tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa untuk mencapi sebuah impian itu tidak mudah, apalagi ingin meraih impian menjadi seorang dokter spesialis.

Depresi & Penyebabnya

Depresi... Masyarakat sering menganggap depresi adalah stress. Memang stres dan depresi adalah dua kata yang berbeda yang sering diartikan sama, padahal berbeda.

Mengambil informasi dari Ciputra Hospital, maka stress merupakan ketegangan yang muncul karena kehidupan sehari-hari, sedangkan depresi itu sendiri adalah perubahan suasana hati yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.

Pada dasarnya depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang bisa mempengaruhi perasaan, cara berpikir dan bertindak seseorang.

Gejala depresi yang paling umum adalah merasa sedih dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukannya.

Tentu saja kondisi tersebut bisa menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, seperti halnya yang terjadi pada para mahasisa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) yang sedang mengejar gelas speasialisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun