Stoikisme mengajarkan pentingnya mengendalikan reaksi emosional kita terhadap kejadian-kejadian dalam hidup. Ini membantu kita untuk tetap tenang dan rasional dalam menghadapi tantangan, menghindari penilaian impulsif atau emosional yang mungkin membuat situasi menjadi lebih buruk.
Ketiga, hidup dalam keselarasan dengan alam semesta.
Stoikisme menekankan pentingnya hidup sesuai dengan kodrat dan prinsip-prinsip alam semesta. Ini mencakup praktik hidup sederhana, menjalani hidup dengan kebijaksanaan dan keadilan, serta berkontribusi positif pada masyarakat dan alam.
Keempat, praktik latihan diri
Stoikisme mengajarkan pentingnya latihan diri dalam mengembangkan kebijaksanaan dan kekuatan mental. Ini termasuk refleksi diri, meditasi, dan latihan-latihan untuk meningkatkan kesadaran diri, kontrol emosi, dan keterampilan penyelesaian masalah.
Kelima, menghargai dan mensyukuri.Â
Kebijaksanaan Stoikisme menyarankan kita untuk menghargai apa yang kita miliki dan bersyukur atas hal-hal kecil dalam hidup. Ini membantu kita untuk tetap bersyukur dan melihat sisi baik dari situasi, bahkan dalam saat-saat sulit.
Keenam, pemahaman akan sifat sementara segala sesuatu.
Stoikisme mengajarkan kita untuk memahami sifat sementara segala sesuatu dalam hidup, termasuk kesenangan dan penderitaan. Ini membantu kita untuk menghargai momen-momen yang indah namun tidak terlalu melekat pada mereka, dan untuk mengatasi kesedihan atau kesulitan dengan keyakinan bahwa ini juga akan berlalu.
Dengan menerapkan ajaran-ajaran Stoikisme ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengembangkan ketenangan batin, kebijaksanaan, dan ketahanan mental untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.
Apakah pembaca tertarik untuk mempelajarinya lebih jauh? Kini ada beberapa buku tentang filsafat stoikisme yang sudah beredar di Indonesia. Kita bisa membelinya langsung ke toko buku terdekat atau membeli secara online. Dengan membaca dan mengasyiki buku-buku itu, tentu akan menambah pengetahuan kita tentang filsafat yang satu ini.