Status Guru Sekolah Swasta! Honor Bukan PNS Bukan

Reader, ada banyak kesalahpahaman terkait identitas guru di sekolah swasta. Meskipun tugas dan tanggung jawab mereka sama dengan guru di sekolah negeri, tetapi dalam identitas mereka sangat berbeda.

Sekolah swasta tidak mengenal guru honor. Tak ada guru honor sama sekali. Sekolah swasta hanya memiliki Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Tidak Tetap Yayasan (GTT) dan Guru yang Di perbantukan.

Guru Tetap Yayasan adalah guru yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu berdasarkan penilaian yayasan serta jangka waktu pengabdian sudah mencapai persyaratan, dia akan di berikan status guru tetap oleh yayasan. Guru GTY berhak atas fasilitas maupun gaji yang layak. Di sekolah sekolah swasta status guru Tetap sangat sedikit. Hal ini karena persyaratan serta loyalitas yang dituntut cukup besar.

Guru tidak tetap adalah Guru yang di SK kan oleh yayasan dengan perjanjian kerja temporer. Perjanjian kerja atau kontrak kerja ini menjadi pegangan kedua pihak yayasan dan guru dengan segala hal dan tanggungjawab di dalamnya..

Bagi guru dengan status ini, yayasan berhak memberhentikan secara sepihak sekiranya yang bersangkutan melanggar kontrak atau wanprestasi selama pengabdian. 

Selanjutnya ada guru yang diperbantukan. Sekolah swasta berhak meminta guru kepada dinas pendidikan selama sekolah tersebut terafiliasi dengan pemerintah.  Dinas pendidikan berkewajiban memenuhi permintaan guru selama tersedia tenaga pendidik yang cukup.

Nah beda status ini berpengaruh kepada guru secara langsung dan tidak langsung. Di satu sisi ada banyak kemudahan sebagai guru Swasta namun disisi lain jika bercita menjadi guru PNS sulit terwujudkan.

Guru sekolah swasta tidak mendapatkan kuota untuk P3K, PPG dalam jabatan dan beberapa kesempatan menggiurkan lainnya.

Namun begitu, Guru swasta punya peluang besar untuk menjadi guru penggerak, sertifikasi dan secara kesejahteraan dan gaji bulanan lebih baik dari kebanyakan guru honor di sekolah Negeri.

Tidak bermaksud lemahkan atau merendahkan status guru manapun, tapi kesalahpahaman yang banyak selama inintentang status guru dari dua penyelenggara pendidikan ini harus diketahui kita bersama.