Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membaca Bukan Sekedar "ABC" ala Sekolah di Australia

31 Juli 2015   07:20 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:23 2619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang membuat anak saya bersemangat pergi sekolah setiap hari kamis, well dia memang selalu bersemangat pergi sekolah setiap hari, tapi hari kamis adalah hari berbeda, karena di sekolahnya hari kamis dikenal sebagai "library day" hari dimana setiap siswa dijinkan untuk meminjam buku dari perpustakaan di sekolah.

Di Sekolah anak saya, kegiatan library day adalah salah satu cara untuk membuat siswa mencintai kegiatan membaca. Dengan ditemani wali kelas masing masing, siswa diijinkan meminjam buku sesuai tingkat kemampuan baca mereka, kelas KG--Tk nol besar--  sampai kelas Enam yang akan dibeda bedakan jenis buku bacaanya,anak saya kebetulan kelas dua SD.

Apa membuat kegiatan ini menarik adalah motto yang diberikan sekolah untuk library day  yaitu "Membaca bukan sekedar abc" yang kegiatan sesuai mottonya adalah seperti ini.

1. Siswa akan diiinkan meminjam satu buku yang mereka sukai selama satu minggu. Dari buku yang mereka pinjam itu, siswa tidak hanya diwajibkan membacanya, tetapi saat buku tersebut selesai mereka baca, siswa diwajibkan menuliskan tentang buku yang mereka baca itu dengan bahasa mereka sendiri, ini seperti membuat ringkasan cerita versi siswa. Reading comprehension istilahnya.

2. Setelahnya siswa juga diminta menuliskan kata baru atau kata yang tidak mereka mengerti, biasanya saat kita membaca satu buku,kita akan bertemu kata yang tidak kita mengerti bukan? disinilah siswa diwajibkan menuliskan kata baru yang mereka temukan tersebut, melihat artinya dikamus, kemudian membuat kalimat dengan menggunakan kata baru tersebut, masing masing 5 kalimat perkata baru.

3. Saat siswa mampu membuat ringkasan cerita dari buku yang mereka baca tersebut, serta mampu membuat kalimat dengan menggunakan kata baru yang mereka temui saat membaca satu buku, siswa dianggap sudah selesai membaca buku tersebut, DONE! dan diijinkan meminjam buku yang lainnya.

4. Jika siswa belum bisa membuat ringkasan cerita dan tidak mampu membuat kalimat dengan kata baru yang mereka temukan, maka buku yang sama akan tetap dipinjam lagi oleh siswa seminggu kedepan, karena siswa dianggap belum mengerti akan buku yang mereka baca.

Menarik bukan?

Ini mengingatkan saya saat masih menjadi siswa sekolah, saya suka pelajaran bahasa indonesia, terutama bagian membaca, seingat saya dipelajaran bahasa indoensia setiap bab baru ada bagian membacanya, saat kita selesai membaca akan ada pertanyaan yang harus kita jawab  sesuai bacaan tadi. Dan juga dalam bacaan itu kita akan bertemu kata baru disetiap bab pelajaran, yang dikenal dengan kosa kata. Bedanya untuk kosa kata, saya dulu  tidak diwajibkan mencari artinya  dalam kamus bahasa indonesia. Lihatlah perbedaan dari dua kegiatan membaca ini, yaitu bagian : kosa kata.

Disekolah anak saya, untuk kosa kata siswa diwajibkan menemukan sendiri, dan apa arti dari setiap kata pada kosa kata tersebut siswa juga diharuskan untuk melihatnya sendiri di kamus. Ini bagus bukan karena bermanfaat bagi mereka, dapat meningkatkan daya ingat dan kemampuan analis siswa.

Membaca memang bukan hanya sekedar ABC, saya setuju sekali dengan motto ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun