Untuk urusan yang satu ini, sepakbola Argentina sepertinya memang hampir sama dengan sepakbola Indonesia. Apa itu? Kisruh kepengurusan ‘PSSI’ pusatnya serta adanya intervensi pemerintah kepada badan sepakbola nya. Jika di Indonesia dalam hal ini PSSI berujung kepada sanksi FIFA yang berlangsung selama setahun lalu bagaimana dengan di Argentina, situasi pelik yang kini menimpa AFA (Asosiasi Sepakbola Argentina).
Bukan kegagalanArgentina di Copa America Centenario 2016 ataupun Lionel Messi yang memutuskan pensiun dari Timnas sebagai penyebabnya. Tetapi intervensi pemerintah yang memerintahkan investigator ‘ngguluruk’ ke kantornya AFA untuk mencari dokumen kepengurusan AFA sekarang yang dipimpin Luis Segura. Serta krisis liga super Argentina yang merupakan format baru dan menimbulkan blok antar klub hingga rencana pemilihan presiden baru AFA.
Kegagalan Lionel Messi dkk jelas menimbulkan rasa sedih bagi pendukung ‘Albiceleste’ yang berarti bertambah lagi penantian mereka untuk menjadi juara Copa America yang terakhir diraih pada 1993. Setelah itu pensiunnya Messi, membuat Timnas kehilangan sosok penting plus mundurnya pelatih ‘Tata’ Martino membuat Argentina tanpa nakhoda dalam mengarungi kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Conmebol dimana posisi ‘Albiceleste’ ada diranking ketiga klasemen sementara.
Kini krisis sepakbola Argentina semakin panas dan pelik yang memaksa FIFA sebagai federasi sepakbola dunia bertindak cepat. FIFA akhirnya menunjuk Presiden klub Atalanta Belgrano, Armando Perez sebagai ketua komite normalisasi untuk mengelola urusan sepakbola Argentina untuk sementara waktu. Paska meninggalnya Presiden AFA, Julio Grondona yang memimpin sejak 1970 sepakbola Argentina memang krisis sejak akhir tahun lalu.
Luis Segura, Presiden AFA sekarang didakwa telah melakukan penipuan terkait hak siar liga domestik di Argentina serta menjadikan situasi sepakbola Argentina dalam kekacauan termasuk terakhir adalah protes dari wasit Argentina terkait masalah pembayaran. Kini FIFA bersama Armando Perez dan anggotanya dikomite normalisasi yang dibentuk bergerak cepat untuk mengurai semua permasalahan yang ada sehingga sepakbola Argentina bisa kembali normal.
"Komisi akan bertugas menjalankan urusan sehari-hari AFA, merevisi undang-undang AFA untuk membawa mereka sejalan dengan statuta FIFA saat ini. Serta mengorganisir pemilihan Presiden yang baru pada tanggal 30 Juni 2017. Komite Normalisasi akan bertindak sebagai komite pemilihan dan tidak ada anggotanya akan memenuhi syarat untuk salah satu posisi terbuka,” rilis FIFA.
Menarik menanti seperti sepakbola Argentina setahun kedepan dimana FIFA memberikan deadline (17/7) untuk AFA memilih Presiden/ Ketum-nya yang baru. Sedangkan beberapa waktu kedepan Timnas Argentina di Olimpiade Rio 2016 serta di Kualifikasi Piala Dunia 2018 Rusia zona Conmebol juga bertanding dengan situasi dan kondisi yang ada seperti diatas, akankah krisis berimbas kepada penampilan ‘Albiceleste’ diturnamen internasional ?
Salam Sepakbola,
Wefi
