Mohon tunggu...
ayra ca
ayra ca Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga featured Pilihan

Mimpi Si Bocah Malang dan Negara yang Tak Punya Harga Diri

8 Februari 2016   12:08 Diperbarui: 20 Desember 2016   11:11 271634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Rio Haryanto (foto: GP2/PAOLO PELLEGRINI)"][/caption]Ada yang tau dengan bocah malang ini? Saya sengaja menulis dia adalah bocah malang, jujur mungkin ini tulisan saya pertama tentang dia. Bocah malang di sini karna dia lahir dan besar di Indonesia, dia malang juga karena terlalu setia sama Indonesia, dan mimpinya untuk juara GP Formula 1 itu terlalu mahal untuk negara ini.

Penghinaan di GP Turki

Tidak terkenal sama sekali dia tampil di GP Turki, panitia mungkin hanya anggap si bocah malang ini hanya pelengkap, karena memang dia tidak dikenal banyak orang. Tapi semua di luar kendali, dia keluar sebagai juara, panitia tak menyediakan bendera merah putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Akhirnya bendera Polandia yang dipasang terbalik sebagai ganti Sang Saka Merah Putih, dan dia menyanyi sendiri lagu Indonesia Raya saat bendera itu dinaikkan, karna tak ada lagu Indonesia Raya yang disiapkan panitia.

Penghinaan GP3 Silverstone, Inggris

Perkasa di Inggris meninggalkan semua lawannya membuat panitia menuduh dia bermain curang, sampai semua motornya dibongkar panitia, dan ternyata gak terbukti semua komponen yang dipakai tidak melanggar aturan. Penghinaan selanjutnya beberapa negara memintanya pindah kewargaanegaraan karena di Indonesia dia tak kan mungkin didanai untuk mimpinya. Entah apa yang ada di kepalanya dia tetap setia bagi negara ini.

Beberapa hari lagi mungkin dia akan gagal ikut ke GP 1, karena dana sumbangan pemerintah sudah dipastikan ditolak oleh DPR sedangkan dana dari Pertamina tidak bisa keluar kalau tak ada tambahan dari pemerintah. Kesimpualannya begini, dana untuk Rio ini memang akan sulit keluar karena terlalu besar dana yang dikeluarkan untuknya sendiri.

Bukankah dana yang disetujui DPR itu harus bisa jadi bancakan rame-rame seperti kasus E -KTP, PON Riau, atau wisma atlet, sapi impor dll. Dana itu pasti mengalir deras seperti air Sungai Bogowonto asal bisa dimaling rame-rame seperti Hambalang. Kalau cuma buat seorang bocah malang seperti ini, biarlah dia meratapi nasibnya sendiri, biarkan dia bangun dari mimpinya, dan mulai menerima kenyataan kalau dia lahir dan bernegara Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun