Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[LombaPK] Toleransi Bukan Sekadar Jago di Media Sosial, Buktikan Dong di Dunia Nyata

24 Januari 2017   19:06 Diperbarui: 24 Januari 2017   23:12 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gang Mawar, ketika penulis belajar arti sebuah toleransi(dokumen pribadi)

 

Maraknya media sosial dalam satu dasawarsa terakhir membuat sendi sendi kehidupan di sekitar kita pun mengalami banyak perubahan, cuitan cuitan di lini masa baik itu twitter, instagram hingga ke facebook memberi gambaran bahwa memang kehadiran internet memberikan warna tersendiri bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Apa kabar juga dengan toleransi? Menurut KBBI, toleransi adalah :to·le·ran·sin1 sifat atau dua kelompok yg berbeda kebudayaan itu saling berhubungan dng penuh --;2 batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yg masih diperbolehkan; 3 penyimpangan yg masih dapat diterima dl pengukuran kerja;
ber·to·le·ran·siv bersikap toleran: sifat fanatik dan tidak ~ menjadi penghambat perundingan ini;
me·no·le·ran·siv mendiamkan; membiarkan: Pemerintah tidak akan ~ aparat yg menggunakan dana pembangunan dng dalih berbelit-belit.

Dalam banyak hal semestinya kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kultur budaya yang begitu banyak, perbedaan agama, dan ragam bahasa merupakan awal untuk bisa bersikap toleransi. Jangan sampai keragaman yang bangsa ini kita punyai malah menjadi retak dan menyebabkan jurang perbedaan yang kian menganga. Sebagai seorang blogger yang kerap berselancar di dunia maya, seyogyanya punya keinginan agar tuisan yang kita buat akan menjadi manfaat bagi para pembaca.

Selain di dunia maya, dunia nyata pun menunggu kita bersikap toleran dan memberikan angin segar bagi lingkungan sekitar, bukankah juga bila mana kita seorang muslim, bahwa sebaik baiknya kita adalah bermanfaat bagi orang lain.

Belajar dari Perseteruan Di Saat Pilpres, Yuk Saatnya Bergandengan Tangan

Kenangan pilihan presiden dengan perbedaan pilihan dan aroma tensi tinggi mewarnai jagat politik tanah air, kini saatnya kita menunjukan sikap kesejatian bangsa yang beradab, menyudahi aroma pilpres dan bergandengan tangan agar keutuhan NKRI dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika benar benar kita rasakan. Di media sosial mungkin kita pernah berseteru namun jangan sampai menular di dunia nyata.

Kehidupan nyata yang kita alami semestinya di jauhkan dari perseteruan, biarkanlah buah pikiran bertempur di lini masa akan tetapi bijak bersikap di dunia nyata jauh lebih ksatria, sebagai makhluk sosial, manusia tetaplah membutuhkan manusia lain. Pentingnya bertoleransi adalah  mengharagai cara pandang orang lain tentang agama yang di peluk, cara budaya yang di gunakan dalam keseharian,perilaku dan sikap menurut adat istiadat. Bila saling toleransi terus di pupuk maka damai bangsa ini adalah keniscayaan.

Jika nanti pilihan presiden datang menyapa di tahun tahun mendatang, semoga bukan lagi hiruk pikuk perseteruan, pilihan memang boleh berbeda, namun yang lebih penting dari itu adalah kedewasaan dalam bertindak dan bijak dalam memilih merupakan harmonisasi bangsa yang kita cintai.

Merawat Toleransi Dalam Kemasan Bernama Serikat Pekerja

Bagi setiap insan bekerja adalah sebuah keniscayaan, terutama bagi seorang lelaki yang memang memiliki tanggung jawab sebagai seorang yang di amanahi untuk menjadi kepala keluarga, bekerja meski di posisi yang di anggap rendah dalam struktur pekerjaan, namun dengan bekerja bahwa ia telah bertanggung jawab akan hidupnya dan orang orang yang di tanggungnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun