Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Catatan Umroh Syawal, Jangan Ada Lagi Coretan Cinta di Jabal Rahmah

20 April 2024   14:04 Diperbarui: 20 April 2024   14:14 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu perjalanan city tour di Mekkah rombongan Umroh Syawal Alhijaz kloter 189 adalah ke Jabal Rahmah, setelah menengok Jabal Tsur dan Mina-Muzdalifah (20/4/2024). Jabal Rahmah terletak di Arafah, sebuah bukit yang dekat dengan Padang Arafah. 

Tapi sayangnya, di kalangan jamaah umroh atau haji, masih ada yang meyakini bahwa Jabal Rahmah yang bermakna "Bukit Kasih" dianggap sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa setelah diusir dari surga. Terus terang, sepertinya belum ada keterangan atau hadist yang menyatakan hal tersebut. Maka keyakinan Jabal Rahmah sebagai tempat bersatunya kembali Nabi Adam dan Hawa harus dibuktikan. Di mana literatur ya dan siapa yang menulisnya?

Semestinya, Jabal Rahmah cukup dipahami sebagai bukit yang ada wilayah Arafah. Objek wisata semata. Tanpa perlu mengaitkan dengan urusan "cinta kasih manusia". Lalu kemudian, saat ke Jabal Rahmah "mengotori" tugu-nya dengan tulisan "Love You, Semoga Cinta Kita Abadi". Apalagi bikin tulisan dengan gambar "love" pakai spidol permanen. Cinta kasih sesama manusia sudah menjadi ajaran Nabi Muhammad SAW, di mana pun dan kapan pun harus berkasih sayang kepada sesama, apalagi pada kaum yang membutuhkan utamanya anak yatim an fakir miskin. 

Sungguh, tidak ada cinta sejati selain cintanya Allah SWT. Cinta sang pencipta kepada hamba-Nya, cinta Rasulullah kepada umatnya. Itulah cinta sejati yang hakiki. Sementara cinta manusia hanya sementara. Istri/suami atau pasangan pasti bilang cinta saat kita masih ada. Tapi setelah kita dipanggil Allah SWT, kita tidak tahu cinta dikasih ke mana? Semua cinta manusia pasti akan menemui perpisahan, entah berpisah karena kematian atau saat masih hidup.

Di Jabal Rahmah atau tempat lainnya, sangat baik untuk membangun cinta kasih. Asal niat dan ikhtiarnya baik. Maka di Jabal Rahmah pun silakan berdoa yang baik, merenungkan kelakuan kita, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Jangan lagi tulis-tulis di Jabal Rahmah tentang semoga cinta kita abadi atau pakai gambar "love". Mungkin, itu semua hanya mitos atau harapan, bukan kenyataan. 

Urusan cinta tidak sekecil Jabal Rahmah. Tapi cinta harus datang dan bermukim di hati. Apalagi cinta kepada Allah dan Rasulullah. Niatkan apapun yang baik, ikhtiarkan dengan bagus, dan berdoalah agar Allah ridho atas hidup dan penghidupan kita. Hari ini, esok dan ke depannya. 

Sesungguhnya rasa cinta, suka, dan kagum, kepada seseorang itu adalah karunia dari Allah  SWT. Selalu tertanam di dalam hati kita. Hanya dari Allah-lah rasa cinta itu ada dan mengalir pada diri setiap manusia. Karena Allah adalah Al-Waduud, Maha Mengasihi dan Al-Rau'fu, Maha Pengasih. Salam literasi #CatatanUmroh #TBMLenteraPustaka #UmrohSyawal

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun