Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Analisa Statistik Permainan, Generasi Emas Sepak Bola Indonesia Hajar Raksasa Asia

26 April 2024   13:45 Diperbarui: 27 April 2024   00:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luarbiasa, Timnas Indonesia lolos ke besar Piala Asia U-23 kalahkan tim kuat Korea Selatan di perempat final di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dini hari WIB. Timnas Indonesia menang dramatis dengan skor, 11-10 lewat drama adu pinalti, usai di babak normal dan penambahan waktu skor imbang, 2-2. Kemenangan ini tak hanya menciptakan sejarah baru bagi Indonesia. Tampaknya telah lahir Generasi emas pesepakbola muda  untuk berkiprah ke jenjang dunia yang selama ini masih sebatas mimpi. Pasukan Garuda yang luar biasa ini telah berjuang dengan semangat tinggi, mental baja, dan memberikan yang terbaik bagi Indonesia dengan menghajar raksasa sepakbola Asia. Ternyata meski hanya unggul dalam adu penalti ternyata Timnas Indonesia secara statistik permainan juga  lebih unggul dalam menghadapi Korea Selatan. Hal ini membuktikan bahwa Garuda Muda tidak menang secara untung-untungan atau hanya mengandalkan nasib ternyata dalam segia kualitas permainan lebih unggul

Pada laga bergengsi Piala AFC U23  ini harus diselesaikan melalui drama adu penalti tersebut berakhir dengan skor 11-10 untuk kemenangan garuda muda. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 2-2 selama 90 menit. Gol tim merah putih diborong oleh Rafael Struick di menit 15 dan di injury time babak pertama. Selain unggul dalam skor akhir melalui adu penalti, yang menajdi lluar biasa ternyata Indonesia lebih unggul statistik permainanan dibandingkan Korea Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa kemenangan Indonesia bukan sekedar untung untungan atau sekedar nasib.

Dalam pertandingan itu, anak asuh Shin Tae-yong bermain dominan sejak menit awal, pemain tim merah putih mampu menguasai bola sebanyak 53 persen.  Tim U-23 garuda juga unggul dari segi peluang dimana para pemain mampu mencatatkan 21 tembakan. Sebanyak 5 diantara mengarah ke gawang lawan sehingga mampu unggul terlebih dahulu di babak pertama dan mampu disamakan di akhir pertandingan. Dari segi operan bola mampu mengungguli tim kuat asia ini dengan jumlah operan sebanyak 539 dan akurasi sebesar 81 persen.

Statistik Permainan dan Analisa

Pada setiap pertandingan sepak bola yang disiarkan melalui layar kaca televisi, setelah pertandingan kedua tim berakhir, maka  hasil data statistik pertandingan kedua tim akan ditampilkan. Hasil data statistik dalam pertandingan sepak bola menampilkan data-data yang berkaitan dengan pertandingan kedua tim sepak bola yang telah bertanding. Hasil data statisik dalam pertandingan sepak bola biasanya digunakan oleh tim-tim sepak bola untuk melihat bagaimana jalannya pertandingan di lapangan, menganalisis, serta mengevaluasi jalannya pertandingan.   

Data statistik pertandingan sepak bola  menyajikan data skor hasil pertandingan, penguasaan bola, total tembakan, dan lain-lainnya., hingga jumlah kartu kuning dan merah yang dikeluarkan wasit dalam pertandingan tersebut.  Dari hasil data statistik tersebut permainan antara Indonesia dan Korea Selatan  dapat dianalisa hasil pemenang permainan dan  penampilan para pemain secara statistik. 

Jika dilihat dari statistik yang dikeluarkan AFC, Indonesia memegang penguasaan bola 53 persen berbanding 47 persen milik Korsel. Dominasi Garuda Muda juga terlihat dari agresivitas serangan. Timnas Indonesia melancarkan 21 tembakan dan 5 diantaranya on target. Sedangkan Korea Selatan jauh lebih sedikit dengan total 8 tembakan dan hanya 2 tembakan yang on target.  Dalam hasil statitis pertahanan, Indonesia dan Korsel sama-sama tampil baik. Ada 23 tekel, 8 intersep, dan 17 sapuan yang sukses dilakukan Rizky Ridho dkk, sementara Korsel melakukan 18 tekel, 10 intersep, dan 23 sapuan.

Secara statistik Indonesia unggul dalam penguasaan bola, yakni 53% berbanding 47%. Total tembakan Indonesia 21, Korsel 8. Tembakan on target Indonesia 5, Korsel 2. Akurasi umpan tim asuhan Shin Tae-yong 81,6%, sedangkan Korsel 79,9%. Indonesia hanya kalah di jumlah umpan silang, intersep, dan sapuan.

Indonesia memegang penguasaan bola 53 persen berbanding 47 persen milik Korsel,  Hasil ini menunjukkan bahwa penguasaan bola Indonesia lebih baik dibandingkan Korsel. Penguasaan bola merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap pemain sepak bola. Pemain harus dapat mengontrol dan mengolah bola dengan baik untuk menciptakan peluang serangan atau menjaga keamanan tim.

Timnas Indonesia melancarkan 21 tembakan dan 5 diantaranya on target atau ketepatan sasaran tembak 24%. Sedangkan Korea Selatan jauh lebih sedikit dengan total 8 tembakan dan hanya 2 tembakan yang on target atau ketepatan sasaran tembak 25%..Hal ini menunjukkan bahwa agresifitas dan jumlah penyerangan lebih banyak dilakukan Indonesia. 

Keakuratan sasaran tembak korea dan indonesia tidak berbeda jauh. Meski yang mengarah ke gawang hanya 24% atau hanya 5 tembakan. Hal ini yang harus menjadikan bahan evaluasi dan perbaikan pelatih Indonesia untuk terus melatih keakuratan tembakan pemain menjadi lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun