MENGHADAPI DILEMA : KETIKA AKAL SEHAT PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK TIDAK LAGI SEHAT
*Oleh Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao
Pendidik dan peserta didik memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan, dan keduanya saling melengkapi untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif. Pendidik yang berakal sehat diharapkan dapat memberikan pengajaran yang bermutu tinggi dengan memanfaatkan berbagai strategi pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Mereka diharapkan dapat memberikan dukungan dan bimbingan kepada peserta didik dalam mencapai potensi maksimal mereka, baik dalam hal akademik maupun pengembangan pribadi.
Di sisi lain, peserta didik yang berakal sehat diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, baik dengan bertanya, berdiskusi, maupun berkolaborasi dengan rekan sebaya. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat bekerja keras dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik, serta mengambil tanggung jawab atas hasil belajar mereka.
Konteks ulasan ini bukan hanya berhubungan dengan aspek kesehatan mental saja, tetapi menghadapi dilema yang terjadi dimana ada pendidik dan peserta didik memiliki kondisi kesehatan secara fisik baik, namun yang mau disoroti sering kali pendidik dan peserta didik kehilangan akal sehatnya. Dikatakan demikian karena mereka tidak menjalankan tanggung jawabnya secara baik dalam hal kedisiplinan diri dan dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas.
Meskipun secara fisik pendidik dan peserta didik ada di lingkungan sekolah, tapi mereka tidak memiliki kesadaran diri untuk menjalankan aktifitas belajar mengajar dan selalu berharap untuk diingatkan terus menerus. Bila tidak diingatkan maka terkesan mereka menikmati kenyamanannya dengan melakukan aktifitas lain untuk memuaskan diri mereka.
Kewajiban Pendidik dan Peserta Didik
Dalam melaksanakan kewajibannya di sekolah, seseorang yang telah mendapat predikat guru dalam dirinya tentu menemui berbagai tantangan dan dinamika pada lingkungannya. Berhadapan dengan sikap peserta didik yang belum mencerminkan diri sebagai seorang pribadi yang sesuai dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, yaitu membentuk budi pekerti yang halus, meningkatkan kecerdasan otak dan mendapatkan kesehatan badan menjadi salah satu dari sekian banyak persoalan yang di hadapi oleh para guru di sekolah.
Dalam dunia pendidikan, pendidik dan peserta didik sering dipandang sebagai pilar penting dalam proses belajar-mengajar. Namun, apa yang terjadi ketika akal sehat pendidik dan peserta didik tidak lagi sehat? Kesehatan mental, yang sering kali diabaikan dalam konteks pendidikan, menjadi faktor penting yang memengaruhi kualitas pembelajaran dan kesejahteraan di sekolah.
Dr. Sarah Thompson, Psikolog Pendidikan - Dengan latar belakang dalam psikologi pendidikan, Dr. Thompson dapat memberikan pandangan tentang dampak ketidaksehatan mental pada pembelajaran dan kesejahteraan di lingkungan pendidikan. Selain itu, Prof. John Reynolds, Ahli Psikologi Klinis, memberikan wawasan tentang tanda-tanda dan dampak ketidaksehatan mental baik pada pendidik maupun peserta didik, serta strategi untuk mengatasi masalah ini.
Dari pandangan kedua ahli tersebut, dapat menyimpulkan bahwa kesehatan mental pendidik dan peserta didik perlu diperhatikan dengan serius. Dukungan kesehatan mental yang memadai harus tersedia bagi semua anggota komunitas pendidikan, baik pendidik maupun peserta didik, agar mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka dalam lingkungan pendidikan yang positif dan inklusif.