Mohon tunggu...
rudie chakil
rudie chakil Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Biarkan Ego Muthmainahku Berkreasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Misteri Tahun Baru

30 Desember 2015   19:46 Diperbarui: 30 Desember 2015   19:59 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Huummmppp..."

Hawa hidup lekat terasa mengisi rongga paru-paru. Pukul 02.30 dinihari barusaja sampai dan menjejakkan kaki di kampung. Semua sugesti kepenatan, seakan hilang bersama udara segar yang menelusup hidung.

Melihat langit cerah, lengkap dengan bintang-bintang berkilauan, sejenak lupakan semua kepenatan yang ada.

Sangat berbeda dengan tempat tinggalku di Jakarta-utara. Di Jakarta-utara, meski langit malam cerah, tapi hanya satu atau dua bintang yang terlihat. Mungkin karena tertutup asap polusi pabrik dan kendaraan.

 

Namun begitu, dimanapun berada, selama hayat masih dikandung badan, tetap saja "samsarapunarbawa" itu tetap ada. Samsarapunarbawa adalah rasa duka, atau kedukaan yang tiada berujung. Berupa keinginan yang belum tercapai, masalah yang belum selesai, dan segala macam gundah-gulana yang ada dalam hati dan pikiran. Seperti sesuatu yang ada dalam lirik lagunya letto, "lubang di hati."

 

Yahh, benar saja sebuah ayat dari  kitab suci Alquran, "manusia memang tempatnya berkeluh-kesah." Tetapi menurutku tidak mengapa dengan hal tersebut. Toh bukan itu yang harus digaris-bawahi. Karena yang harus digaris-bawahi adalah, bagaimana menjadikan "samsarapunarbawa" itu menjadi hal yang bermanfaat.

Menurut hematku pribadi. Rangkaian peristiwa penting tentang diri kita sudah ditulis oleh Sang Maha Kuasa. Satu hari yang terdiri dari 24 jam, selalu ada peristiwa, atau "jam" yang berbeda. Satu minggu yang terdiri dari 7 hari, selalu ada peristiwa, atau "hari" yang berbeda. Satu bulan dan satu tahun juga demikian. Pasti ada peristiwa, atau "bulan" yang berbeda di antara bulan-bulan yang lainnya.Tujuanku menulis artikel ini hanya untuk saling berbagi, atas apa yang sudah aku rasakan di tahun-tahun sebelumnya.

Di setiap detik-detik pergantian tahun, aku selalu berdoa. Berdoa untuk menyambut tahun yang pasti akan kujalani. Dalam dunia bisnis, mungkin hal ini yang disebut "menjemput bola."

Dan yang kurasakan, hasilnya sungguh di luar dugaan. Beberapa "peristiwa" yang kusebut tadi, datang sesuai dengan harapanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun