Mohon tunggu...
Rika Maylinda
Rika Maylinda Mohon Tunggu... -

mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Pro Kontra Vaksinasi dan Imunisasi

13 November 2013   11:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14 5769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebelum kami membahas lebih jauh tentang Pro Kontra imunisasi dan vaksinasi, kami ingin menyampaikan bahwa imunisasi dan vaksinasi adalah suatu hal yang berbeda dimana sering terjadi kerancuan. Berikut pengertiannya.

- Imunisasi adalah pemindahan atau transfer antibodi atau yang sering disebut daya tahan tubuh secara pasif. Antibodi diperoleh dari komponen plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu.

- Vaksinasi adalah pemberian vaksin atau antigen dari virus/bakteri yang dapat merangsang imunitas (antibodi) dari sistem imun didalam tubuh. Semacam memberi "infeksi ringan".

Pro-Kontra Imunisasi dan Vaksin

Jika membaca yang Pro, kita ada kecendrungan hati mendukung. Kemudian jika membaca yang Kontra, bisa berubah lagi. Berikut saya sajikan pendapat dari masing-masing pihak dari informasi yang kami kumpulkan

Pendapat yang Kontra

- Vaksin haram karena menggunakan mediaginjal kera, babi, aborsi bayi, darah orang yang tertular infeksi yang notabene pengguna alkohol, obat bius, dan lain-lain. Ini semua haram dipakai secara syariat.

- Efek samping yang membahayakan karena mengandung mercuri, thimerosal, aluminium, benzetonium klorida, dan zat-zat berbahaya lainnya yang akan memicu autisme, cacat otak, dan lain-lain.

- Lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya, banyak efek sampingnya.

- Kekebalan tubuh sebenarnya sudah ada pada setiap orang. Sekarang tinggal bagaimana menjaganya dan bergaya hidup sehat.

- Menyingkirkan metode pengobatan dan pencegahan dari negara-negara berkembang dan negara muslim seperti minum madu, minyak zaitun, kurma, dan habbatussauda.

- Adanya beberapa laporan bahwa anak mereka tidak diimunisasi masih tetap sehat, dan justru lebih sehat dari anak yang diimunisasi.

Pendapat yang Pro

- Mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena telah banyak kasus ibu hamil membawa virus Toksoplasma, Rubella, Hepatitis B yang membahayakan ibu dan janin. Bahkan bisa menyebabkan bayi baru lahir bisa meninggal. Dan bisa dicegah dengan vaksin.

- Vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah penyakit inveksi berkembang menjadi wabah seperti kolera, difteri, dan polio. Apalagi saat ini berkembang virus flu burung yang telah mewabah. Hal ini menimbulkan keresahan bagi petugas kesehatan yang menangani. Jika tidak ada, mereka tidak akan mau dekat-dekat. Juga meresahkan masyarakat sekitar.

- Walaupun kekebalan tubuh sudah ada, akan tetapi kita hidup dinegara berkembang yang notabene standart kesehatan lingkungannya masih rendah. Apalagi pola hidup di zaman modern. Belum lagi kita tidak bisa menjaga gaya hidup sehat. Maka untuk antisipasi terpapar penyakit infeksi, perlu dilakukan vaksinasi.

- Efek samping yang membahayakan bisa kita minimalisasi dengan tanggap terhadap kondisi ketika hendak imunisasi dan lebih banyak cari tahu jenis-jenis merk vaksin serta jadwal yang benar sesuai kondisisetiap orang.

- Jangan hanya percaya isu-isu tidak jelas dan tidak ilmiah. Contohnya vaksinasi MMR menyebabkan autis. Padahal hasil penelitian lain yang lebih tersistem dan dengan metodologi yang benar, kasus autis itu ternyata banyak penyebabnya. Pemyebab autis itu multifaktor (banyak faktor yang berpengaruh) dan penyebab utamanya masih harus diteliti.

- Ada beberapa fatwa halal dan bolehmya imunisasi. Ada juga sanggahan bahwa vaksin halal karena hanya sekedar katalisator dan tidak menjadi bagian vaksin. Contohnya fatwa MUI yang menyatakan halal. Dan jika memang benar haram, maka tetap diperbolehkan karena mengingat keadaan darurat, daripada penyakit infeksi mewabah di negara kita. Harus segera dicegah karena sudah banyak yang terjangkit polio, Hepatitis B, dan TBC.

Pro dan kontra sebenarnya terjadi tahun 1962, hal tersebut terjadi 50 tahun yang lalu dimana saat ini dengan berkembang pesatnya kemajuan teknologi pembuatan vaksin yang lebih aman sehingga dengan teknologi rekombinan, vaksin polisacharida, conjugated dsb.

Program imunisasi dasar Departemen Kesehatan yang telah dimulai sejak tahun 1970-an memakai produksi dalam negri yaitu PT Bio Farma, dan telah diklarifikasi bahwa tidak ada embrio manusia ataupun produk dari bagian tubuh manusia yang dipakai untuk pembuatan vaksin.

Vaksin didalam program imunisasi ada 7 penyakit yang dapat dicegah dengan imusisasi, yaitu BCG terhadap TBC, Polio, Campak DPT (difteri, tetanus dan pertusis, hepatitis B dan campak).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun