Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menggunakan Falsifikasi Popper dalam Sistem Demokrasi Kita

4 Mei 2024   14:53 Diperbarui: 4 Mei 2024   14:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alur berpikir teori falsifikasi Popper. Foto: thecollector.com

Menggunakan Falsifikasi Popper dalam Sistem Demokrasi Kita

Teori falsifikasi Karl Popper adalah konsep dalam filsafat sains yang menekankan suatu teori ilmiah haruslah bersifat falsifikasi, yakni harus dapat diuji secara empiris dan bisa dibuktikan salah. Popper menyatakan tidak mungkin membuktikan sepenuhnya kebenaran suatu teori, tetapi kita dapat mencoba untuk membuktikan teori tsb salah dengan melakukan pengujian yang sesuai.

Pada dasarnya, falsifikasi adalah upaya menemukan bukti-bukti yang bertentangan dengan suatu teori atau hipotesis. Jika sebuah teori dapat bertahan terhadap serangkaian pengujian dan tidak dibuktikan salah, maka teori tsb memiliki kekuatan untuk dijadikan dasar penjelasan.

Buku utama yang membahas teori falsifikasi Popper adalah "The Logic of Scientific Discovery" (Logik der Forschung), diterbitkan pada tahun 1934. Buku ini lebih dikenal dengan judul "The Logic of Scientific Inquiry" dalam terjemahan bahasa Inggeris. Di dalamnya, Popper mengembangkan gagasannya tentang metode ilmiah dan pentingnya falsifikasi dalam pengembangan teori ilmiah.

Langkah-langkah untuk menerapkan teori falsifikasi Popper :

1. Rumuskan hipotesis yang jelas dan dapat diuji. Hipotesis haruslah mengandung prediksi yang konkret dan dapat diverifikasi dengan eksperimen atau observasi.

2. Hipotesis harus menyatakan prediksi yang spesifik tentang hasil dari eksperimen atau observasi yang akan dilakukan. Prediksi ini haruslah dapat dibuktikan salah jika hipotesis tsb tidak benar.

3. Rencanakan eksperimen atau observasi yang sesuai untuk menguji prediksi tsb. Pastikan eksperimen atau observasi dirancang dengan baik dan dapat memberikan data yang relevan.

Baca juga: Zionis dan Zionisme

4. Lakukan eksperimen atau observasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Kumpulkan data dengan teliti dan pastikan untuk mencatat semua hasil yang diperoleh.

5. Analisislah data tsb untuk melihat apakah hasil eksperimen atau observasi mendukung atau menentang prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis. Perhatikan juga adanya hasil yang tidak sesuai atau anomali yang mungkin memerlukan penjelasan tambahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun