Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Menulis apa yang saya suka, siapa tahu kamu juga suka. Twitter: @oomrahman.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"A Youth Not Wasted": Bukti Sahih Pee Wee Gaskins Mewarisi Pop Punk!

6 April 2016   03:40 Diperbarui: 6 April 2016   12:45 3445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Dochi dan Pee Wee Gaskins mengerjakan album baru dengan proses panjang. Foto: Surya F.A."][/caption]Banyak hal yang berubah selama periode waktu sedari Pee Wee Gaskins merilis album penuh kedua bertajuk Ad Astra Per Aspera pada 2010 sampai album ketiga mereka, A Youth Not Wasted rilis Maret 2016. Band 5 Seconds of Summer masih belum terbentuk, lalu menjadi seleb Youtube, merilis album, menjadi mondial, dan Pee Wee Gaskins membuka konser mereka di Jakarta. Di sepak bola, Spanyol masih menjadi negara yang menjuarai Piala Dunia dan Mario Goetze entah ada di mana. Gubernur DKI Jakarta masih dijabat Fauzi Bowo (yang Pee Wee Gaskins dukung di Pilgub DKI Jakarta 2012 dan kalah).

Waktu enam tahun nyatanya cepat bergulir. Banyak terjadi perubahan di sana-sini, tanpa terkecuali Pee Wee Gaskins juga alami. Dalam album Ad Astra Per Aspera, mereka band yang mencoba menjangkau khalayak luas dengan lagu-lagu berbahasa Indonesia, rutin tampil di acara musik pagi, dan tembang "Dari Mata Sang Garuda" diputar di mana-mana.

Dalam portofolio band yang dihuni Sansan (vokal/gitar), Dochi (vokal/bass), Omo (Keyboard/vokal), Ayi (gitar/vokal), dan Aldy (drum) bertambah catatan kesempatan bermain di luar negeri. Mereka menjalani tur di Filipina, bermain di pentas Summer Sonic 2012, dan tampil di program TV Jepang Asia Versus episode #14. Mereka punya logo band yang pasti, setelah sebelumnya hanya doyan memodifikasi logo-logo brand lain.

Secara personal, empat dari lima personel mereka sudah menikah. Coba lihat saja, ada nama buah hati di amplifier kedua gitaris. Lalu, empat dari lima personel mereka juga punya merek clothing line masing-masing. Urusan penyewaan studio juga tidak ada lagi, karena punya sendiri. Oh, betapa banyak hal berjalan signifikan dalam waktu enam tahun.

Beragam produk silih berganti datang mendukung kiprah mereka, mulai dari produk yang lazim seperti pakaian, sampai produk yang tidak terbayangkan seperti vaporizer. Tato dan piercing bertambah, sementara gaya pakaian dan warna rambut terus berubah. Ya tentu saja mencoba sadar usia juga. Ini paling penting, karena bersamaan dengan itu muncul tuntatan untuk bersikap dewasa sebagai sosok yang menginspirasi anak muda lewat musik.

Pee Wee Gaskins sekarang bukan lagi pemuda yang seenaknya memutar gitar di pundak dan gagal tertangkap. Bukan juga pemuda yang bernyanyi, menyenggol jatuh mikrofon, dan membiarkannya. Tentu saja mereka masih bisa melakukannya, tapi kalau itu terjadi, poni yang menutupi mata tidak lagi bisa menjadi alasan.

Perubahan itu pula yang membuat A Youth Not Wasted amat dinantikan. Apalagi, album Epilog yang rencanya rilis pada 15 Juni 2013 urung terwujud. Single “Nikmati Hari” yang sudah ada video klipnya, beserta dua lagu remix dan remake lagu “You Throw The Party We Get The Girls” yang direncanakan mengisi album tersebut, tidak jadi hadir. Batal, tanpa ada kejelasan.

Ternyata semua tidak semudah yang dikira. Dochi yang memang sering menjadi ‘otak’ dalam band ini bercerita di blog-nya bahwa mereka enggan merilis album ketiga dengan hasil setengah matang. Mereka enggan seandainya album ketiga ada hanya sebagai upaya menutup kontrak dengan Alfarecords, label yang menaungi mereka saat itu.

Dalam klausul kerja sama Pee Wee Gaskins dengan Alfarecords tercantum kesepakatan, “3 album dan atau 4 tahun”. Inilah yang menjadi sebab wacana Epilog sempat dihembuskan. Jalinan hubungan keduanya memasuki tahun keempat, tapi album ketiga belum ada juga. Urusan ini beres sampai Pee Wee Gaskins memperjuangkan DVD Ad Astra Per Aspera yang merekam launching party album tersebut sebagai ‘album ketiga’. Label menyetujui, kontrak tuntas, dan mereka fokus mengerjakan album baru yang lebih matang daripada Epilog.

[caption caption="Album penuh ketiga Pee Wee Gaskins, A Youth Not Wasted menjadi artefak upaya pewarisan pop punk yang mereka lakukan. Sumber gambar: inheritpoppunk.com"]

[/caption]“There was nothing new about that album. The sound we made, the songs we played, the graphics, the concept, nothing interested me personally. We needed something more, we needed something fresh, so we waited for so long to prepare for a new release,” ungkap Dochi di blog miliknya.

Di sela-sela tanpa album, mereka merilis tiga entitas pendek (EP). Ada You and I Goung South EP (2012), The Transit EP (2013), dan Extended Play (2014). Dua EP terakhir rilis secara digital dengan biaya berupa twit saja. Ketiga EP tersebut jelas mampu memberi kepuasan dan membayar kerinduan. Apa lagi, sejak pertama kali eksis pada 2007, PWG punya reputasi sebagai band yang rilis album setiap tahun. EP Stories From Our Highschool Years EP muncul 2008, disusul The Sophomore (2009), dan Ad Astra Per Aspera hadir setahun berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun