Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menakar Dampak Krisis Lapangan Kerja Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

28 April 2024   20:54 Diperbarui: 28 April 2024   22:11 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lapangan Para Pekerja, sumber gambar: pexels.com/ ashan-2095948


Krisis lapangan kerja menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh dunia. Tidak hanya berdampak pada individu yang kehilangan pekerjaannya, tetapi juga berdampak pada keluarga dan masyarakat yang terpengaruh secara ekonomi. Krisis lapangan kerja yang semakin meningkat akibat pandemi COVID-19 menjadi isu yang semakin penting untuk diperhatikan.

Dampak krisis lapangan kerja tidak hanya terasa pada kehilangan mata pencaharian, tetapi juga menimbulkan dampak psikologis pada masyarakat. Orang yang kehilangan pekerjaan sering mengalami perasaan rendah diri, kurangnya motivasi, dan stres. Dampak psikologis ini dapat menyebar ke keluarga dan lingkungan di sekitar mereka.

Selain dampak psikologis, krisis lapangan kerja juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Orang yang kehilangan pekerjaan cenderung mengalami penurunan kesehatan secara fisik dan mental. Mereka dapat mengalami peningkatan stres, kurang tidur, dan kurangnya kebiasaan hidup sehat akibat ketidakmampuan membayar biaya perawatan kesehatan.

Dampak krisis lapangan kerja juga dapat menimbulkan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi di masyarakat. Kelompok dengan kemampuan finansial yang lebih kuat cenderung lebih mudah untuk bertahan dan bahkan berkembang saat krisis, sementara kelompok dengan kemampuan finansial yang lebih lemah cenderung mengalami kesulitan ekonomi dan memiliki risiko kehilangan pekerjaan yang lebih tinggi.

Untuk mengatasi krisis lapangan kerja dan dampak negatifnya, pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama. Pemerintah harus mengambil langkah konkret untuk mengurangi risiko pengangguran dan memberikan dukungan ekonomi kepada kelompok yang terdampak. Sementara itu, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam memberikan dukungan sosial dan ekonomi kepada kelompok yang terkena dampak.

Membangun keterampilan dan kemampuan juga menjadi hal penting dalam mengatasi krisis lapangan kerja. Masyarakat dapat memanfaatkan waktu luang untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi dalam bidang tertentu agar meningkatkan peluang mereka dalam mencari pekerjaan baru.

Krisis lapangan kerja memang merupakan tantangan besar, tetapi juga dapat menjadi peluang untuk melakukan perubahan dalam cara kita memandang dan mengatasi masalah lapangan kerja. Dalam menjaga kesejahteraan masyarakat, diperlukan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak.

Memperkuat kemandirian ekonomi juga menjadi langkah strategis dalam mengatasi krisis lapangan kerja. Masyarakat dapat mengembangkan bisnis dan usaha kecil-kecilan yang mampu memberikan penghasilan dan mendukung perekonomian lokal. Dalam hal ini, pemerintah dapat memberikan berbagai insentif dan dukungan untuk mendorong pengembangan usaha kecil-kecilan.

Memanfaatkan teknologi dan digitalisasi juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi krisis lapangan kerja. Peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam bidang teknologi dapat membuka peluang baru dalam mencari pekerjaan dan mengembangkan bisnis. Selain itu, teknologi dapat dimanfaatkan untuk membuka akses pasar yang lebih luas dan mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi.

Krisis lapangan kerja selalu menjadi isu yang kompleks dan membutuhkan solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam mengatasi krisis lapangan kerja, harus dilakukan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pendidikan. Krisis lapangan kerja dapat menjadi momentum untuk melakukan perubahan positif dalam dunia kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun