Mohon tunggu...
Hasyim Ludfi
Hasyim Ludfi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencinta NKRI dg Pancasila sbg dasar Negara. Cinta damai dalam jalinan persaudaran sebangsa dan setanah air, pendamba kerukunan antar umat beragama di Negeri Indonesia Raya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Agama yang Benar Adalah Satu

24 April 2013   21:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:39 1354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Agama yang benar adalah satu, tapi yang mengaku agamanya (agama yang dipeluknya) yang benar adalah banyak, adalah lebih dari satu.

Bagaimana mungkin agama yang benar lebih dari satu, sebab Tuhan yang benar adalah juga satu . Yang adalah Tuhan yang benar itu memberikan tuntunan-Nya adalah dengan agama yang satu saja , tidak dengan macam-macam agama.

Namun pula, pada masing-masing pemeluk agama mengaku atau meyakini bahwa agama  yang dipeluknya adalah benar atau yang benar ; adalah boleh-boleh saja, adalah sah - sah saja; karena namanya keyakinan namanya pilihan atau namanya yang dianggap benar adalah terserah dirinya, terserah masing-masing orang.

Tapi menjadi tidak benar adalah jika berpendapat atau berkeyakinan bahwa semua agama itu adalah benar, bahwa semua agama yang banyak macam dianut dan banyak orang menjadi penganutnya adalah semua benar. Nah ini pendapat atau pemikiran yang menurut saya adalah tidak benar. Kiranya lebih tepat jika berpendapat kalau semua agama itu baik (dalam tanda petik "Bukan benar" tapi "baik"). Saya mengatakan baik, karena pada dasarnya agama - agama itu menuntun pada perilaku yang baik, memberi ajaran pada yang mengarah hal  kebaikan dalam kontek kehidupan sosial bermasyarakat; atau memberi ajaran atau tuntunan yang dipandang baik atau benar menurut pandangannya, menurut keyakinannya.

Jadi bagaimana kesimpulannya ?

1. ya, agama yang benar adalah satu. Satu yang benar karena Tuhan Yang Maha Kuasa Pencipta alam semesta adalah SATU adanya.

2. Dan yang mengaku agamanya yang benar (bukan paling benar) ya benar pengakuan itu; ya sah saja tentang keyakinannya itu  menurut komunitasnya. Atau menurut pemeluk agama lain ya benarlah pengakuannya itu jika memang dipandang benar olehnya.

3. Lalu kalau agama adalah hanya satu yang benar, bukan semua benar ; apakah tidak boleh ada banyak agama? yaa.... bagaimana yaa....? . Kalau dalam negara yang memperbolehkan adanya rakyatnya, masyarakatnya dengan memeluk berbagai macam agama, adalah tidak persoalan akan adanya banyak macam agama, adanya banyak macam pemeluk agama. Seperti negara kita Indonesia, adalah memberi kebebasan dalam memeluk agama yang memang disyahkan adanya di Indonesia ini. Negara Indonesia berdasarkan Pancasila, jadi yang penting beragama.

4. Kalau menurut Tuhan yang menurunkan agama yang benar itu, bagaimana dengan adanya agama yang tidak benar? . Nah ...ini tergantung pada Tuhan yang diimaninya, yang diimani sebagai yang benar.

Misalnya bagi agama Islam, yang adalah Allah Tuhannya, maka tentang adanya agama selain islam tentang adanya pemeluk agama selain islam adalah untuk kehidupan dimuka bumi ini untuk kehidupan di dunia ini  Tuhan Allah membebaskan akan pilihannya, membebaskan umat manusia beragama apapun, tidak ada paksaan dalam beragama. Namun Tuhan kelak memberikan pengadilan-Nya pada kehidupan di akhirat, kehidupan setelah kematian, kehidupan setelah Kiamat. Mengapa demikian ? Ya karena Tuhan Allah sudah memberikan tuntunan, menurunkan ajaran-Nya tentang agama yang benar, memberikan tuntunan melalui utusan-nya yaitu Rasulullah.

Bagimana menurut Tuhan yang diyakini bagi pemeluk agama lain...?, barang kali sama demikian atau bisa tidak sama seperti demikian itu.

up to you....., laah...

salam damai dalam persaudaraan sebangsa dan setanah air, sesama umat manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun