Mohon tunggu...
Luana Yunaneva
Luana Yunaneva Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Certified Public Speaker, Hypnotist and Hypnotherapist

Professional Hypnotherapist & Trainer BNSP email: Luanayunaneva@gmail.com youtube: www.youtube.com/@luanayunaneva

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mudik Aman dan Selamat Pakai Sepeda Motor, Mengapa Tidak?

5 Juli 2016   19:55 Diperbarui: 9 Juli 2016   23:21 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik menggunakan seeda motor (sumber: http://www.aktualpost.com/wp-content/uploads/2014/07/Tips-Mudik-aman-naik-sepeda-motor.jpg)

Mudik merupakan salah satu tradisi yang tidak bisa lepas dari masyarakat Indonesia ketika merayakan Idul Fitri. Aktivitas pulang ke kampung halaman ini tidak hanya dirayakan umat Muslim yang merayakannya, tetapi juga kebanyakan masyarakat Tanah Air dengan agama dan kepercayaan berbeda.

Lebaran biasa dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi bersama keluarga terlebih dahulu melalui shalat Ied, dilanjutkan sungkem kepada para orang tua dan berkumpul dengan sanak saudara. Menyusul kemudian, biasanya juga bakal ada reuni dengan teman-teman semasa sekolah, baik di tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah atas (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Sebelum mudik, tentu masyarakat sudah memikirkan terlebih dahulu jenis moda transportasi yang akan digunakan, bahkan jauh-jauh bulan. Persiapan yang matang tersebut perlu dilakukan karena di era modern seperti sekarang, tiket dapat dipesan jauh-jauh bulan. Tujuannya, mendapat kepastian tempat duduk dan harga yang lebih murah. Menjelang hari “H” Lebaran, harga tiket transpotasi umum seringkali melonjak tajam. Tidak hanya tiket pesawat tetapi juga kereta apii, bus dan kapal.

Mengingat potensi kenaikan harga tiket kendaraan umum, tidak sedikit masyarakat yang memikirkan opsi mudik menggunakan kendaraan pribadi.

Kalau pulang ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi, kita dapat membayangkan tingkat privasi dan kenyamanan yang memadai karena dikemudikan orang yang dikenal – biasanya anggota keluarga – serta fleksibilitas tinggi. Mereka bisa mampir ke tempat manapun, entah sekadar mencoba kuliner atau wahana wisata di kota setempat yang sedang dilalui, tanpa harus repot membayar biaya tiket lagi.

Sementara sepeda motor pribadi, justru sebaliknya. Sebagaimana diberitakan berbagai media di Tanah air, baik televisi, radio maupun situs berita online, para pengendara sepeda motor berpotensi mengalami kecelakaan di jalan raya selama hari raya Lebaran. Mengutip Kompasiana, berdasarkan data Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), jumlah kecelakaan sepeda motor selama arus mudik-balik Lebaran mengalami penurunan sebesar 22 persen dari angka 3.888 pada tahun 2014, menjadi 3.049 pada tahun 2015. Lalu, apakah masih aman jika kita mudik menggunakan sepeda motor?

Menurut saya, aman! Asal....

Pertama, pastikan kota tujuan mudik dan perkirakan waktunya

Menentukan waktu untuk rangkaian kegiatan mudik (sumber: http://europe-studies.com/wp-content/uploads/Schedule-time-sml.jpg)
Menentukan waktu untuk rangkaian kegiatan mudik (sumber: http://europe-studies.com/wp-content/uploads/Schedule-time-sml.jpg)

Jika pemudik membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan dari domisili ke tujuan dalam keadaan normal alias tidak macet, saya rasa tidak terlalu bermasalah. Yang dibutuhkan hanya stamina yang bagus. Kalau merasa lelah di tengah perjalanan, pengemudi bisa berhenti sejenak untuk merilekskan tubuh. Kalau sedang tidak menjalani ibadah puasa, pengemudi bisa minum air putih untuk menggantikan cairan tubuh, serta makan cemilan atau makanan berat sebentar untuk mengisi tenaga. Di tengah perjalanan, pemudik bisa mengunyah permen kopi atau permen karet untuk membuat mata senantiasa terjaga.

Sebaliknya, jika pemudik membutuhkan waktu lebih dari tiga jam perjalanan untuk pulang ke kota asal, saya sarankan untuk mengalokasikan waktu untuk beristirahat. Stamina yang fit sangat penting ketika melakukan perjalanan jarak jauh sehingga waktu istirahat dan asupan energinya harus benar-benar dijaga dengan baik. Dalam momen istimewa seperti Lebaran, semua orang ingin segera berkumpul dengan sanak saudara. Namun lebih baik terlambat sedikit sampai di rumah karena menjaga stamina tetap fit kan, daripada cepat tujuan namun tidak sampai di rumah orang tua, tetapi rumah sakit. Mungkin pernyataan ini kedengaran nyeleneh tetapi kebanyakan masyarakat Indonesia kurang memperhatikan stamina saat mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun