Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bandara Dhoho sebagai Game Changer Kepemilikan Bandara di Indonesia

10 Mei 2024   14:29 Diperbarui: 13 Mei 2024   06:35 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rencana desain Bandara Dhoko Kediri yang didanai Gudang Garam. Sumber: wikagedung.co.id via Kompas.tv

Pembukaan bandara umum baru di Indonesia akhir akhir ini baik yang dibangun baru maupun dengan bekerjasama dengan TNI (joint-use) sangat menggembirakan sekaligus sangat menarik.

Ada bandara Jenderal Gatot Subroto di Way Labu, Lampung yang sebelumnya merupakan pangkalan udara Angkatan Darat (Lanudad), ada pula bandara Dhoho di Kediri yang merupakan bandara yang dibangun baru.

Menggembirakan karena dengan adanya bandara bandara baru ini akan membuka jendala peluang dan kesempatan bagi daerah dengan terkoneksi lewat udara dengan daerah (dan negara) lain.

Menariknya secara khusus adalah pada bandara Dhoho karena bandara ini dibangun dan dimiliki oleh salah satu perusahaan di Indonesia yaitu Gudang Garam.

Mungkin beberapa dari kita ada yang bertanya apa latar belakang Gudang Garam membangun bandara Dhoho?

Jawabannya mungkin tidak hanya sebagai partisipasi Gudang Garam dalam medongkrak dan mempercepat laju perekonomian Kediri, juga mungkin bukan hanya agar menjadi salah satu embarkasi Haji agar para calon Haji di daerah Kediri, Nganjuk dan Blitar serta sekitarnya bisa lebih dekat.

Jawabannya juga mungkin bukan hanya dapat dijadikan base dari maskapai milik Gudang Garam yang akan melayani penerbangan charter bernama Surya Air, serta juga bukan karena bandara Dhoho menjadi bandara keempat di Jawa Timur selain Banyuwangi, Malang dan Surabaya.

Namun jawaban yang mungkin kita tidak sadari adalah kepemilikan bandara ini oleh swasta karena pada umumnya bandara bandara di Indonesia dibangun dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, sehingga bandara ini bisa dikatakan sebagai game changer pada kepemilikan bandara di Indonesia.

Akan tetapi game changer ini ada baiknya juga pada pengelolaannya juga karena hampir semua bandara umum di Indonesia dikelola oleh Angkasa Pura kecuali bandara Komodo di Labuan Bajo.

Pengelolaan bandara di Indonesia oleh satu pengelola memang baik karena agar standar di semua bandara di daerah pengelolaannya akan sama, namun perbedaan standar akibat dari adanya lebih dari satu pengelola akan menciptakan persaingan yang pada akhirnya akan memicu para pengelola untuk memberikan pelayanan terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun