Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Pendidik dari Bandung

Belajar 31.03.24

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan-Jangan yang Muda Kalah Produktif Sama Lansia

4 Mei 2024   19:51 Diperbarui: 4 Mei 2024   20:36 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Jangan-Jangan yang Muda Kalah Produktif sama Lansia (Freepik/prostooleh)

Usia muda adalah masa yang kuat, bertenaga, lincah dan produktif. Pada masa usia inilah serapan tenaga kerja memerlukannya. Memang usia 15-60 tahun adalah usia produktif untuk berkarya atau bekerja.

Memang, dunia kerja umumnya mematok penerimaan tenaga kerja diantaranya dengan  menetapkan batasan usia produktif (15-16 tahun) sebagai skala prioritas. Namun, orang yang sudah lanjut usiapun (lansia) di sebagian tempat kerja masih ada yang memerlukannya.

Tenaga kerja, atau pegawai yang berusia muda biasanya memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan tenaga kerja yang lanjut usia. Kelebihan tersebut diantaranya dari aspek fisik yaitu yang muda identik memililki tenaga yang kuat, kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dan lain sebagainya.

Tenaga kerja pada usia muda ini biasanya lebih mendominasi dari segala aspek dibanding dengan tenaga lainnya, terlebih dari tenaga kerja yang sudah lansia. Mereka bekerja dengan sepenuh tenaga dan terlihat begitu aktif dibanding tenaga lansia yang memang dengan jumlah terbatas dan tenaga   yang jauh lebih berkurang ketimbang tenaga muda.

Jika dilihat di berbagai tempat, baik di instansi pemerintah, swasta ataupun dunia usaha lainnya tenaga kerja muda terlihat begitu aktif di saat bekerja, aktivitasnya terlihat sangat jelas, bahwa tenaga muda masih kelihatan sangat bertenaga dengan berbagai aksi nyata sesuai bidang masing-masing.

Di sisi lain ada tenaga kerja yang sudah lanjut usia atau usia yang sudah masuk masa pensiun, namun tenaga dan pemikiranya masih diperlukan, sehingga tenaga lansia tersebut masih saja dikaryakan.

Biasanya, instansi pemerintah, swasta atau dunia usaha mengangkat atau merekrut tenaga lansia karena membutuhkan keahlian, pemikiran, pengalamannya. Sehingga tenaga yang seharusnya sudah pensiun masih tetap diperlukan.

Hal ini, kemungkinan yang mendasari tenaga lansia masih diberikan ruang untuk bekerja atau berkarya. Walaupun, dalam jumlah tenaga lansia ini jauh lebih sedikit dibandingkan tenaga kerja yang usia muda, namun dilapangan tenaga lansia ini masih saja bisa memberikan dampak positif bagi dunia kerja.

Setelah melihat fakta di lapangan, bahwa tenaga kerja muda kelihatan lebih mendominasi dari berbagai aspek, tenaga kerja begitu kelihatan luar biasa aktif dal bekerja. Tapi, tidak bisa menutup mata, terkadang tenaga kerja muda tergesa-gesa dalam bekerja, sehingga tidak menghasilkan apa yang telah ditargetkan dunia kerja.

Dengan kehadiran tenaga kerja yang berpengalaman (lansia), yaitu bekerja dengan terukur, terarah, bisa jadi hasil yang diperoleh dari tenaga kerja lansia lebih baik ketimbang tenaga kerja yang muda.

Walaupun, tenaga lansia tidak begitu kelihatan menonjol dibanding tenaga muda yang sangat aktiif, tetapi pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh tenaga lansia bisa melebihi ekspektasi dari penyedia lapangan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun