Mohon tunggu...
Denny Irwansyah
Denny Irwansyah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang Mahasiswa ala kadarnya, yang berharap lulus secepatnya!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Salah Apa Nokia?

7 November 2014   05:01 Diperbarui: 4 April 2017   18:32 31321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nokia (valuewalk.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="592" caption="Nokia (valuewalk.com)"][/caption]

Nokia ohh nokia, siapa yang tak mengenal brand gadget ini? Brand yang terkenal dengan tagline “connecting people” ini juga terkenal dengan brand sejuta umat. Tentunya kamu semua mengetahuinyakan? Bahkan kemungkinan besar kalian pasti pernah memakai gadget buatan nokia?  Bagaimana nasibnya sekarang ini? Kabar terbaru Microsoft telah membeli Nokia.

Namun pada masanya Nokia pernah menjadi “Raja” produsen ponsel terbesar selama 14 tahun sebelum dengan variasi produk Mulai dari HP tahan banting, desain yang unik dan tentunya keawetannya, namun akhirnya Nokia harus  mengakui kenyataan pahit, kalah bersaing melawan kubu Android dan Apple yang dengan cepat menggerus pangsa pasarnya.

Sebenarnya apa yang menyebabkan kebangkrutan Nokia? Tentu banyak hal yang mempengaruhi hal ini, berikut sedikit ulasan tentang nokia.

Nokia Corporation

Nokia Corporation merupakan produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar di Finlandia. Kantor pusatnya berada di kota Espoo, Finlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSM, CDMA, and W-CDMA (UMTS).

Nokia dibeli Microsoft

Selasa (3/9/2013) kemarin, muncul kabar mengejutkan bahwa unit bisnis perangkat dan layanan Nokia akan dibeli Microsoft. Total dana yang dikeluarkan bisa mencapai 7,2 miliar dollar AS.

Transaksi yang diperkirakan bakal rampung pada kuartal pertama 2014 tersebut membawa dampak besar bagi bisnis ponsel Nokia, termasuk dalam kepemilikan brand “Lumia” dan “Asha”.

The Verge melaporkan bahwa dua merk dagang tersebut turut diikutkan dalam akuisisi oleh Microsoft. Artinya, tak akan ada lagi ponsel Lumia dan Asha dari Nokia karena kedua nama yang identik dengan produk-produk Nokia tersebut kini telah beralih pemilik.

Ponsel Lumia dan Asha akan mengusung brand Microsoft. Ponsel-ponsel Lumia dan Asha yang beredar saat ini bakal jadi produk terakhir yang mengusung nama “Nokia”.

Menariknya, nama “Nokia” sendiri tetap menjadi hak milik produsen asal Finlandia itu, alias tak ikut dibeli oleh Microsoft. “Nokia” hanya boleh dipakai sebagai merk feature phone selama 10 tahun ke depan, sesuai dengan perjanjian antar kedua perusahaan. Hal itu berarti, Nokia sebagai merek smartphone tak akan ada lagi. Kemungkinan semua smartphone Microsoft akan mengusung nama Lumia atau Asha atau nama baru.

Akhir dari Nokia

Microsoft akhirnya resmi memutuskan hanya memakai satu nama untuk perangkat smartphonebesutannya, yaitu "Microsoft Lumia".

Dengan demikian, kiprah di ranah smartphone pun berakhir bagi Nokia, pabrikan handset legendaris yang sebelumnya telah diakuisisi Microsoft. Tak akan ada lagi ponsel pintar yang mengemban nama salah satu pelopor smartphone ini.

Sebagaimana dikutip Kompas Tekno dari The Verge, Selasa (21/10/2014), penghilangan nama Nokia akan dimulai dari Perancis. Negara tersebut akan menjadi lokasi perdana peluncuran perangkat Microsoft Lumia.

Negara-negara lain di seluruh dunia dijadwalkan segera menyusul. Merek Microsoft Lumia akan menggantikan nama "Nokia" di semua branding produk, akun media sosial, dan publikasi online Microsoft.

Nokia sendiri akan terus eksis karena hanya divisi handset perusahaan ini yang dilego ke Microsoft. Perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut memulai hidup baru dengan konsentrasi di area pembuatan peta dan jaringan. Selain mengusung brand baru untuk lini ponsel Lumia, Microsoft juga telah mengubah nama sistem operasi mobile besutannya menjadi "Windows" tanpa embel-embel "Phone". Penetapan brand baru "Microsoft Lumia" diharapkan bakal meredam kebingungan di kalangan pengguna mengenai perusahaan pembuat seri Lumia yang selama ini lekat dengan nama Nokia. Seperti dikutip dari Hardware Zone, perusahaan kenamaan itu akan terus eksis karena Microsoft tak membeli keseluruhan bisnis Nokia.

Ada tiga area utama yang masih dimiliki oleh Nokia dan akan menjadi fokusnya di masa depan, yaitu NSN (infrastruktur Jaringan), HERE (teknologi pemetaan), dan Advanced Technologies (lisensi dan pengembangan).

Nokia tetap memiliki paten-patennya. Microsoft akan membayar Nokia untuk mendapat lisensi teknologi HERE selama 4 tahun. Sebaliknya, Microsoft pun akan memberi hak pada Nokia untuk menggunakan teknologinya di layanan-layanan HERE.

Beberapa alasan nokia mengalami kemunduran :

1. Keangkuhan sebagai penguasa

Dengan capaian sebagai penguasa dunia ponsel selama 14 tahun terakhir nokia merasa bahwa mereka adalah produsen ponsel tiada tanding, dengan market share yang begitu besar ternyata membuat mereka tidak mempersiapkan rencana akan perkembangan dunia gadget.

2.Kedatangan Stephen Elop

Elop adalah mantan orang Microsoft yang memimpin divisi bisnis (Microsoft Office). Ia adalah CEO pertama Nokia yang bukan “putra daerah”. 21 September 2010, Elop resmi jadi nahkoda baru. Besar harapan yang membebani pundaknya. Ekspektasi tinggi inginkan Nokia cepat siuman setelah pingsan berkepanjangan. Tentu tak mudah pekerjaan rumah yang ditanggungnya. Elop harus mampu mengangkat Nokia agar kembali terapung setelah tenggelam digilas Blackberry, Apple iPhone, dan segerbong ponsel keroyokan berbasis Android.

Namun, tiga tahun memimpin Nokia, pendapatan perusahaan ini justru turun 40 persen. Keuntungan anjlok 95% dan harga saham menukik 60 persen. Nilai Nokia turun dengan kapitalisasi pasar merosot USD 13 miliar. Untuk bisa bertahan, Elop tega merumahkan 40.000 karyawan dan memangkas biaya operasional 50 persen. Tak cukup itu, Symbian dimatikan pada tahun 2011. MeeGo juga dihentikan pengembangannya karena dianggap tidak sejalan. Kemudian, Nokia memilih tambatan hati ke Windows Phone. Dan akhirnya nasib Nokia berakhir pada akuisisi divisi mobile nokia oleh Microsoft, dan taukah anda ternyata Stephen Elop kembali dijadikan CEO divisi mobile oleh Microsoft.

3.Terlambat menyadari perkembangan operasi system

Pertengahan tahun 2010, geliat Android mulai terlihat dan para vendor besar ramai-ramai mendukungnya. Namun saat itu, Nokia sudah menyatakan tidak akan memakai Android karena percaya diri dengan kekuatan softwarenya. Hal itu ditegaskan Anssi Vanjoki, yang ketika itu menjabat Executive Vice President General Manager Multimedia Nokia. Menurutnya, Nokia tak berniat untuk ikut-ikutan vendor lain yang membuat perangkat Android. Kami tidak punya rencana untuk memperkenalkan perangkat yang menggunakan Android, tegasnya.Vendor asal Finlandia itu, lanjut Vanjoki, telah menetapkan MeeGo dan Symbian sebagai jiwa bagi jajaran ponsel masa depan Nokia

Tak bisa dipungkiri, ini merupakan tantangan kami di masa depan. Yaitu untuk membawa produk dan layanan yang Anda impikan, sehingga dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan dan mengerjakan sesuatu yang baru dalam dunia digital ini,imbuh Vanjoki.

Sebenarnya operasi Symbian tidaklah jelek bahkan sebenarnya sangat menarik namun seiring perkembangan operasi sitem ponsel yang begitu pesat para pengguna Symbian mulai jenuh dengan os Symbian dan memutuskan mencoba beralih pada android dan ios dari apple, karena kurangnya pengembangan yang masif untuk os symbian dari nokia.

Untuk OS Windows Phone sendiri terkesan seperti setengah hati penggarapannya dari microsoft dari Windows Phone 7 sampai Windows Phone 8, perkembangannya seperti adem ayem, bahwa ada anggapan microsoft memang sengaja melakukan hal tersebut untuk memuluskan kemunduran Nokia dan proses akuisisi divisi mobile Nokia oleh Microsoft.

Seandainya pihak NOKIA tidak gengsi dulu menolak google dgn OS Androidnya, mungkin NOKIA skrg tetap jadi market share global terbesar pasar hp dunia. Memang semua telah terjadi dan Nokia kini tinggal kenangan, Namun kenangan  itu tentu akan membekas bagi kita, brand sejuta umat yang tentu memiliki ciri khas tersendiri yang tidak bisa digantikan.

Referensi:

  • Kompas.com
  • palingseru.com

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun