Mohon tunggu...
IDRIS APANDI
IDRIS APANDI Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat bacaan dan tulisan

Pemelajar sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Acara Pelepasan Lulusan yang Bermakna

23 April 2024   16:19 Diperbarui: 23 April 2024   16:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

*ACARA PELEPASAN LULUSAN YANG BERMAKNA*
Oleh: IDRIS APANDI
(Praktisi Pendidikan)

Jelang akhir tahun pelajaran, sekolah menyiapkan kegiatan ujian kenaikan kelas dan ujian akhir tahun. Selain itu, sekolah pun menyiapkan acara kenaikan kelas dan acara perpisahan atau pelepasan bagi para lulusannya. Acara tersebut saat ini populer disebut acara "wisuda" atau acara inagurasi. Acara tersebut biasanya diselenggarakan mulai dari menggelar acara yang sederhana hingga acara yang tergolong mewah. Tempatnya menggunakan sekolah, menyewa gedung atau hotel, bahkan dalam bentuk  wisata ke luar daerah.

Acara kenaikan kelas atau pelepasan alumni tentunya tidak lepas dari dana. Dan biasanya orang tua dibebani untuk biaya karena biasanya anggarannya tidak tercover atau dilarang menggunakan dana BOS. Terkait dana, sekolah biasanya memusyawarahkan dengan komite sekolah atau paguyuban orang tua. Besaran dana yang disumbangkan oleh orang tua beragam tergantung jumlah total biaya yang diperlukan dan jumlah peserta didik yang akan lulus. Masalah dana merupakan hal yang kadang menjadi bahan diskusi panjang dan alot karena setiap orang tua memiliki kemampuan dan kondisi ekonomi yang beragam.

Acara pelepasan lulusan juga bisa dijadikan sebagai sarana refleksi akhir tahun bagi pihak sekolah dalam memberikan layanan pendidikan kepada orang tua dan sarana bagi orang tua untuk memberikan apresiasi kepada sekolah. Mendidik dan membimbing peserta didik selama sekian tahun bukan pekerjaan mudah. Apalagi dihadapkan pada berbagai tantangan. Hal inilah yang perlu jadi bahan apresiasi orang tua kepada sekolah/guru.

Sepanjang pengamatan saya, acara pelepasan, wisuda, atau inagurasi lebih banyak diisi dengan acara yang sifatnya seremonial dan hiburan. Hiruk pikuk, kurang berjalan dengan hidmat sehingga kurang bermakna. Kalau pun ada sisi baiknya, acara kenaikan kelas atau pelepasan peserta didik diisi dengan unjuk kabisa atau pentas kreativitas peserta didik. Dan itu hanya perwakilan saja. Tidak semua peserta didik terlibat. Padahal, kita tentunya berharap kegiatan akhir tahun atau pelepasan bukan hanya sebagai acara yang riang gembira tetapi juga bermakna bagi para lulusan.

Acara pelepasan siswa yang bermakna menurut saya tidak harus identik dengan acara hiburan yang memerlukan dana yang besar, tetapi bisa dikemas dengan sederhana dan bersahaja. Bahkan dalam konteks pendidikan karakter, acara tersebut juga bisa dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter. Misalnya, acara pelepasan lulusan bisa dilakukan hanya dalam bentuk kumpulan di sekolah. Orang tua dan peserta didik hadir. Salam-salaman dengan para guru. Pihak sekolah menyerahkan kembali anak-anak didiknya kepada orang tuanya setelah 6 tahun (SD/sederajat) atau 3 tahun (SMP/SMA/SMK/sederajat) belajar di sekolah. Sedangkan orang tua mengucapkan terima kasih kepada sekolah yang telah mendidik anak-anaknya. Sesederhana itu. Kalau pun mau diadakan acara makan-makan, orang tua bisa membawa rantang atau makanan untuk dimakan bersama dengan anak dan gurunya. Di situ suasana kekeluargaannya akan sangat terasa. Kalau pun ada hiburan, diselenggarakan dengan format yang sederhana agar tidak memerlukan biaya yang besar.

Jadi, sesederhana itu sebenarnya acara pelepasan lulusan dari sekolah. Yang membuat jadi repot dan ribet adalah justru asesor-asesorisnya sehingga memerlukan biaya yang tinggi. Belum lagi nanti peserta didik yang mengikuti acara pelepasan biasanya harus memakai pakaian daerah atau dihias. Hal tersebut tidak lepas dari biaya. Dan tentunya akan menjadi beban bagi orang tua.

Kegiatan pelepasan lulusan yang bermakna juga bisa juga dilakukan dengan tematik, misalnya kegiatan "selamatkan bumi" melalui kegiatan menanam pohon di lahan kritis untuk penghijauan. Itu adalah bentuk kepedulian dan aksi nyata dari peserta didik untuk menyelamatkan bumi dan melestarikan alam. Atau melalui kegiatan bakti sosial ke panti asuhan, rumah jompo, berbagi ke kuam dhuafa, membagikan seragam dan buku yang masih layak kepada pihak yang memerlukan. Hal tersebut akan jauh lebih bermakna dan bermanfaat. Selain itu, kegiatan tersebut menjadi sarana untuk membangun karakter, membangun kepedulian, dan meningkatkan empati peserta didik.

Intinya, jangan jadikan acara pelepasan lulusan atau acara akhir tahun sebagai beban baru bagi orang tua mengingat kemampuan dan kondisi ekonomi orang tua beragam. Kalau pun memerlukan biaya, musyawarahkan dengan komite sekolah atau paguyuban orang tua, upayakan sefisien mungkin dalam penganggarannya. Rancang kegiatan yang sederhana, bersahaja, dan bermakna tanpa menghilangkan substansi dari acara tersebut. Jangan sampai acara tersebut ibarat debu yang terbang tertiup angin alias kurang memberikan hikmah dan makna kepada para lulusan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun