Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Soal Bendera Merah Putih Bertulis Solo-Indonesia: Djinge Meminta Maaf

28 Agustus 2013   15:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:41 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="544" caption="photo: tribunnews.com"][/caption] Solo - Stephanus Adjie (atau akrab dipanggil Djinge), pentolan grup musik cadas asal Solo, Down For Life meminta maaf atas kejadian yang menimpanya saat konser grup musik rock asal America Metallica di Jakarta, Minggu (25/8) lalu. Dirinya yang dituduh telah melakukan pelecehan terhadap bendera kebangsaan Indonesia tersebut, mengaku tidak tahu bahwa menuliskan nama di atas warna Merah-Putih merupakan wujud pelanggaran. (berita: timlo.net) Menjadi sebuah kesalahan yang tidak disengaja saya fikir. Ketidak tahuan dan gempita euphoric Metallica yang kembali konser di Jakarta telah menciptakan 'ektasi' tersendiri untuk para metal head Indonesia. Mereka yang datang jauh dari Jakarta, pasti dengan cara apapun ingin mengabadikan momen konser Metallica ini. Ada yang sekadar berfoto dengan latar belakang panggung wah Metallica, atau seperti Djinge. Ia sempat muncul dalam salah satu lagu Seringai yang menjadi band pembuka di konser Metallica. Dengan senang dan euphoric-nya Djinge menitipkan bendera merah putih bertulis "Solo-Indonesia" ke vokalis Seringai, Arian agar diserahkan ke Metallica untuk dibentangkan setelah konser. Namun sayangnya, tulisan dari para metal head Solo tersebut melanggar Undang-Undang. "Saya benar-benar tidak tahu jika memberikan tulisan di atas bendera kebangsaan merupakan pelanggaran seperti yang tertera dalam Undang-undang," tuturnya saat dihubungi Timlo.net, Rabu (28/8) siang. Dia menambahkan, sebenarnya banyak warga negara Indonesia yang tidak mengetahui bahwa pemberian tulisan di atas bendera negara tersebut adalah pelanggaran seperti yang tertera di Undang-undang. Meski begitu dirinya mengaku, itu adalah wujud dari seorang warga negara Indonesia untuk menunjukkan jiwa nasionalisme bangsa dan kesetiaan terhadap negara. Saya pun sempat menengok lini masa @stephanusadjie (Adjie, voc. Downforlife) dan banyak juga yang membela maupun mendukung. Namun saya fikir ini semua hanya sekadar kekhilafan. Atmosfir gempita Metallica yang setelah 20 tahun kembali konser kembali ke Indonesia telah menyulut 'ekstasi' tersendiri buat para metal head. Berbalut nasionalisme dan tribalisme musik metal, semua rasa tumpah ruah tanpa menyadari tindak salah dari perbuatan mencorat-coret bendera Negara. Solo, 28 Agustus 2013 15:25 pm

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun