Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Wah, Ada Agen Israel Culun di Papua!"

6 Agustus 2015   17:25 Diperbarui: 6 Agustus 2015   17:25 1712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto orang-orang Israel di film "Munich"

Ketua Komisi I DPR, Ustad Mahfudz Siddiq bilang begini, "Adanya orang yang berkewarganegaraan Israel di Papua dan munculnya simbol-simbol Israel seperti yang banyak tersebar di media sosial di Tolikara bukan kebetulan. Ini juga tidak ada hubungannya dengan penyebaran agama karena agama Yahudi sangat eksklusif." Kemudian ia menegaskan, “Sangat mungkin ada pihak lain yang menggunakan orang-orang ini untuk menjalankan operasi politik di Papua." Tidak lupa kader terbaik PKS ini meminta Polri, BIN, TNI dan Kemenlu untuk mengusut tuntas kehadiran orang berpaspor Israel itu.

Okelah di Papua banyak kepentingan, termasuk kepentingan Israel. Tapi, apa bangsa Israel seculun seperti yang dipikirkan Mahfudz? Jika memang ada agenda Israel di Papua, untuk apa mereka menampakkan diri lewat simbol-simbol negaranya. Sejak kapan “operator” klandestin jadi narsis begitu? Kalau begitu, apa bedanya dengan maling yang meninggalkan KTP di rumah yang dibobolnya.

Lagi pula untuk melancarkan operasi politik, intelijen, atau apa pun itu yang sifatnya tertutup, sang operator tidak harus berada di “TKP”. Ia bisa berada tempat lain dan hanya menempatkan orang-orangnya saja di lokasi yang sedang “digarapnya”. Bahkan dia tidak perlu sama sekali untuk menginjakkan kakinya di wilayah tersebut. Dan orang-orang yang bekerja dengannya biasanya direkrut dari penduduk setempat. Karenanya is tidak perlu menampakan dirinya di wilayah “garapannya”.

Lha, ini sudah narsis lewat sejumlah simbolnya, ditambah lagi dengan insiden rusuh di Tolikara. Betapa culunnya sang operator asing tersebut, bukannya menutupi dirinya dan juga operasinya, malah justru menarik perhatian. Atau memang Israel sudah memiliki strategi mutakhir dalam melancarkan operasi intelijennya.

“Penampakan” simbol Bintang Daud dan pengibaran bendera Israel di Tolikara memang menarik. Tapi, apakah simbol dan bendera itu ada kaitannya dengan rusuh yang terjadi di tempat itu pada beberapa waktu yang lalu? Kalau memang ada, apa maksudnya? Apakah penampakan simbol Bintang Daud dan bendera itu dimaksudkan untuk memancing lagi kemarahan sebagian umat Islam?.Kita pasti tahu banyak muslim di Indonesia yang alergi terhadap simbol-simbol yang identik dengan Israel, Yahudi, dan Zionisme. Padahal, Bintang Daud adalah simbol segala budaya segala agama (http://www.kompasiana.com/gatotswandito/bintang-daud-jadi-simbol-parpol-islam-kenapa-tidak_55b874713eafbd3c1384d490).

Memang benar pada hari H kerusuhan di Tolikara, seorang pendeta asal Israel bernama Benjamin Berger menjadi pembicara dalam seminar yang dilaksanakan GIDI. Tapi, apakah ada kaitannya kehadiran Berger dengan rusuh di Tolikara? Dan, apakah penyambutan Berger sedemikian gemerlapnya sampai-sampai ada pemaksaan kepada warga untuk mengecat rumahnya dengan simbol Bintang David dan mengibarkan bendera Israel? Pengaitan-pengaitan itu sangat konyol. Konyol, sebab yang digelar di Tolikara itu acara agama Kristen, tapi yang dipajang malah simbol Bintang Daud dan bendera Israel. Seharusnya kan simbol-simbol Kristen dan GIDI. Dan, di situah kejanggalannya.

Seharusnya yang dipikirkan oleh Mahfud itu, kenapa simbol Binyang Daud yang dipajang dan bendera Israel yang dikibarkan? Kenapa bukan salib atau lambang GIDI yang dijajarkan di sepanjang jalan? Lalu, meminta aparat berwenang untuk mengusut siapa penggagasnya dan apa motifnya.

Karena yang melontarkan pernyataan itu Mahfudz, saya jadi ingat tulisan lama saya di sini (Jenderalnya yang Culun atau PKS-nya yang Ngibul). Lantas saya pun ingat dengan pernyataan kolega Mahfudz yang sesama kader dakwah, Fahri Hamzah, dalam program ILC, katanya, “Ada Intel Asing Berkantor Dekat Gedung KPK”.

 

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun