Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mereka, 25 Orang Terkaya di Indonesia

5 Maret 2013   05:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:18 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1362460903634279481

[caption id="attachment_246982" align="aligncenter" width="673" caption="Nama Chairul Tanjung di peringkat 395. (www.forbes.com)"][/caption]

Majalah Forbes kembali meluncurkan daftar peringkat orang terkaya di planet bumi ini untuk tahun 2013. Ada 25 nama orang kaya Indonesia, yang tercatat masuk dalam daftar tersebut.

Berdasarkan taksiran dan kalkulasi Forbes atas kekayaan para miliuner dunia sampai dengan Maret 2013, peringkat orang terkaya nomor satu dan dua di Indonesia masih dipegang oleh keluarga Grup Djarum, yaitu Budi Hartono dan Michael Hartono. Keduanya menempati ranking 131 dan 138 dunia. Sementara Chairul Tanjung (CT) menduduki peringkat keempat di Indonesia, setelah Sri Prakash Lohia dari Indorama.

Selengkapnya, inilah 25 orang terkaya di Indonesia, seperti dimuat kontan.co.id (5/3): 1. R. BUDI HARTONO Peringkat : 131 Nilai kekayaan : US$ 8,5 miliar Sumber : bank, tembakau Perusahaan : BCA, Djarum 2. MICHAEL HARTONO Peringkat : 138 Nilai kekayaan : US$ 8,2 miliar Sumber : bank, tembakau Perusahaan : BCA, Djarum

Budi Hartono dan saudaranya Michael memiliki kontrol pada salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, yakni Bank Central Asia. Selain bank, keluarga ini juga telah menunjukkan minat dalam industri teknologi informasi di Indonesia. Sebutlah, Kaskus, Ventures global Prima Digital, kemudian situs belanja internet, Blibli.com dan MerahPutih.com.

3. SRI PRAKASH LOHIA Peringkat : 395 Nilai kekayaan : US$ 3,4 miliar Sumber : polyester Perusahaan : Indorama

Perusahaan Sri Prakash Lohia, Indorama Ventures, menjadi pemasok terbesar resin polyethylene terephthalate (PET) di dunia. Seperti dimuat liputan6.com (5/3), pada Februari 2012, Indorama membeli divisi bahan kimia perusahaan AS, Old World Industries Inc. Indorama juga memiliki unit usaha di Nigeria yang sangat menguntungkan.

4. CHAIRUL TANJUNG Peringkat: 395 Nilai kekayaan: US$ 3,4 miliar Sumber: aneka Perusahaan : CT Corp

Keberuntungan Chairul Tanjung berasal dari industri media melalui konglomerasinya, CT Corporation. Trans Corp memiliki media, seperti Detik.com dan Trans TV. Dia juga mengontrol usaha ritel, Carrefour Indonesia dan sejumlah merek mewah seperti Giorgio Armani, Jimmy Choo, dan Valentino.

5. SUKANTO TANOTO Peringkat: 503 Nilai kekayaan: US$ 2,8 miliar Sumber: bank, tembakau Perusahaan : Raja Garuda Mas

Pada usia 17 Sukanto Tanoto mulai bekerja dalam bisnis keluarga, menjual suku cadang untuk perusahaan minyak dan gas. Sebagai anak tertua di keluarganya ia mengambil alih bisnis dan kemudian memperluas untuk membangun jaringan pipa gas untuk perusahaan multinasional, terutama bisnis menguntungkan selama krisis minyak 1972. Pemilik Royal Golden Eagle (RGE) ini memiliki perusahaan kelapa sawit Asian Agri. Kemudian pabrik pembuat kertas Asia Pacific Resources International Ltd, dan lainnya.

6. PETER SONDAKH Peringkat: 583 Nilai kekayaan: US$ 2,5 miliar Sumber: investasi Perusahaan : Grup Rajawali

Peter Sondakh sukses melalui Rajawali Group. Usahanya bergerakdi bidang pertambangan, perkebunan, hotel dan jasa transportasi. Pada November 2012, grupm usahanya menggelontorkan US$ 50 juta untuk meningkatkan sahamnya di Indo Mines, sebuah perusahaan yang diperdagangkan di Australia dan memasok besi konsentrat ke Asia. Kelompok ini juga memiliki saham di konsorsium kereta api Bukit Asam Transpacific. Selain itu, adapula saham di perusahaan taksi Express.

7. MARTUA SITORUS Peringkat: 736 Nilai kekayaan: US$ 2 miliar Sumber: CPO Perusahaan : Wilmar International

Martua Sitorus merupakan salah satu pendiri dan CEO Wilmar International, perusahaan perkebunan dan pengolah minyak sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dan produsen gula terbesar kedelapan. Kelompok usahanya mendapat hampir setengah pendapatan dari China melalui perusahaan Jin Long Yu, atau Golden Fish Naga. Dia menjadi pendiri Wilmar bersama Kuok Khoon Hong, keponakan dari orang terkaya Malaysia, Robert Kuok. Sitorus dan Kuok Khoon Hong juga memiliki gedung pencakar langit London Aviva Tower.

8. TAHIR Peringkat: 736 Nilai kekayaan: US$ 2 miliar Sumber: aneka Perusahaan : Mayapada

Tahir, memulai usahanya di Bank Mayapada. Selain bank, sebagian besar kekayaannya juga dari kepemilikan real estat. Dia memiliki beberapa bangunan di Jakarta, hotel di Bali dan Batam, dan sebuah menara baru di Singapura.

9. LOCK TUCK KWONG Peringkat: 882 Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar Sumber: batubara Perusahaan : Bayan Resources

Kekayaan bersih Low Tuck Kwong turun $ 1,9 miliar pada tahun lalu karena harga batu bara jatuh ikut mempengaruhi saham di perusahaan tambang batubara miliknya, Bayan Resources. Lahir di Singapura, Low bekerja untuk perusahaan konstruksi ayahnya di usia 20-an dan pindah ke Indonesia tahun 1972.

10. THEODORE RACHMAT Peringkat: 882 Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar Sumber: batubara Perusahaan : Triputra Agro Persada, Adaro Energy, Northstar

Theodore Rachmat merupakan pemilik usaha CPO, Triputra Agro Persada, bersama miliarder lainnya, Benny Subianto. Perusahaan ini diketahui berencana meningkatkan luas sekitar dua-pertiga dari yang ada saat ini pada 2015. Theodore juga berinvestasi di perusahaan batu bara Adaro Energy.

11. HARY TANOESUDIBJO Peringkat: 882 Nilai kekayaan: US$ 1,7 miliar Sumber: media Perusahaan : Grup MNC

Hary Tanoesoedibjo merupakan pemilik MNC Group, perusahaan media terbesar di Indonesia, yang dilaporkan dalam pembicaraan dengan keluarga Bakrie untuk membeli 51% saham di Visi Media Asia. Pada 2012, MNC mendirikan usaha patungan dengan perusahaan internet China Tencent dan GS Home Shopping. MNC juga menambah usaha patungan dengan Rakuten, usaha eceran online asal Jepang dan dengan Linktone, sebuah perusahaan media China.

12. ACHMAD HAMAMI & KELUARGA Peringkat: 931 Nilai kekayaan: US$ 1,6 miliar Sumber: alat berat Perusahaan : Trakindo Utama, ABM Investama

Meski merupakan seorang mantan pilot elit, Achmad Hamami menjadi kolonel termuda dalam militer Indonesia. Usai pensiun, dia mengambil usaha alat berat sebagai distributor Caterpillar Indonesia yang menjadi sumber sebagian besar kekayaannya dari Trakindo Utama.

13. MURDAYA POO Peringkat: 931 Nilai kekayaan: US$ 1,6 miliar Sumber: aneka Perusahaan : Central Cipta Murdaya, Metropolitan Kentjana

Murdaya Poo bermulai dari penjual koran dan kemudian sukses memiliki usaha teknologi informasi dan perusahaan kayu, Central Cipta Murdaya. Dia juga pemilik mayoritas pengembang properti Metropolitan Kentjana, dan pusat konvensi Jakarta.

14. DJOKO SUSANTO Peringkat: 931 Nilai kekayaan: US$ 1,5 miliar Sumber: ritel Perusahaan : Alfamart

15. CIPUTRA & KELUARGA Peringkat: 974 Nilai kekayaan: US$ 1,5 miliar Sumber: real estate Perusahaan : Grup Ciputra 16. EDWIN SOERYADJAJA Peringkat: 1107 Nilai kekayaan: US$ 1.3 miliar Sumber: batubara Perusahaan : Adaro Energy, Saratoga Capital, Tower Bersama 17. KIKI BARKI Peringkat: 1175 Nilai kekayaan: US$ 1,2 miliar Sumber: batubara Perusahaan : Harum Energy 18. SJAMSUL NURSALIM Peringkat: Juga 1175 Nilai kekayaan: US$ 1,2 miliar Sumber: ban Perusahaan : Gajah Tunggal, Mitra Adiperkasa 19. GARIBALDI TOHIR Peringkat: 1250 Nilai kekayaan: US$ 1,15 miliar Sumber: batubara Perusahaan : Adaro Energy, Surya Esa Perkasa 20. LIM HARIYANTO WIJAYA SARWONO Peringkat: 1268 Nilai kekayaan: US$ 1,1 miliar Sumber: CPO Perusahaan : Bumitama Agri, Tirta Mahakam 21. BENNY SUBIANTO Peringkat: Juga 1268 Nilai kekayaan: US$ 1,1 miliar Sumber: batubara Perusahaan : Adaro Energy, Triputra Agro Persada 22. SOEGIARTO ADIKOESOEMO Peringkat: 1342 Nilai kekayaan: US$ 1 miliar Sumber: kimia Perusahaan : AKR Corporindo 23. SANTOSA HANDOJO Peringkat: Juga 1342 Nilai kekayaan: US$ 1 miliar Sumber: peternakan ayam Perusahaan : Japfa Comfeed 24. HARJO SUTANTO Peringkat: 1342 Nilai kekayaan: US$ 1 miliar Sumber: produk konsumen Perusahaan : Grup Wings 25. ALEXANDER TEDJA Peringkat: Juga 1342 Nilai kekayaan: US$ 1 miliar Sumber: real estate Perusahaan : Grup Pakuwon

Sekedar tahu saja, posisi 395 yang dihuni Chairul Tanjung (CT) bahkan berada di atas dua nama tenar yakni Steven Spielberg dan Donald Trump yang sama-sama harus puas di peringkat 423 dengan kekayaan yang juga sama, US$ 3,2 miliar

* * *

Nilai kekayaan yang dimuat Majalah Forbes ini lebih besar dibandingkan dengan kalkulasi yang dipublikasikan oleh Majalah Hurun Report di China.

Berdasarkan penelitian Majalah Hurun Report, kekayaan orang tajir di Indonesia meningkat antara US$ 500 juta - US$ 1 miliar sepanjang tahun 2012-2013. Akan tetapi, majalah ini juga menuliskan catatan, bahwa banyak pengusaha Indonesia kehilangan aset, sehingga harus terlempar dari daftar miliarder sejagad.

Per 28 Februari kemarin, Hurun Report mencatat, hanya 11 pengusaha Indonesia yang masuk daftar miliarder dunia. Padahal di tahun 2012, Majalah Forbes pernah merilis data, ada sebanyak 17 pengusaha Indonesia yang beraset lebih dari US$ 1 miliar. Masalahnya, Hurun Report menggunakan data per Januari 2013, sedangkan Forbes Maret 2012. Membandingkan perhitungan kekayaan antara Forbes dan Hurun Report, kekayaan Chairul Tanjung (CT)---pemilik CT Corp---, naik tertinggi menjadi US$ 3 miliar. Hal ini tidak terlepas dari aksi korporasi CT pada tahun lalu, yang memborong 60% saham PT Carrefour Indonesia dan menempatkannya sebagai pemegang 100% saham peritel itu. Pembelian saham Carrefour ini menghabiskan dana US$ 750 juta. Sementara itu, seperti ditulis kontan.co.id (4/3), Michael Hartono, kekayaan pemilik Bank Central Asia (BCA) bertambah US$ 800 juta, sedangkan ketajiran saudaranya R. Budi Hartono, naik US$ 600 juta.

Sementara, Lo Tuck Kwong, bos Bayan Resources, harus rela kekayaannya berkurang menjadi US$ 1,8 miliar, Peter Sondakh turun US$ 900 juta, dan Kiki Barki menurun US$ 200 juta.

Adapun pengusaha yang sebelumnya masuk daftar terkaya versi Forbes tapi tidak masuk daftar Hurun Report antara lain Sukanto Tanoto, Sri Prakash Lohia, Hary Tanoesoedibjo, Djoko Susanto dan Garibaldi Thohir. Di Forbes, para konglomerat itu memiliki kekayaan antara US$ 1 miliar-US$ 1,5 miliar.

* * *

Menarik, masih ada nama Ciputra dan Keluarga dalam jajaran 25 orang terkaya se-Indonesia. Ciputra (Tjie Tjin Hoan), berada di urutan ke 15. Sedangkan untuk posisinya dalam skala dunia, Ciputra menempati peringkat 974 bersama sejumlah orang-orang tajir lainnya di berbagai belahan dunia, seperti misalnya Desmond Sacco, juragan pertambangan asal Afrika Selatan, Yasumitsu Shigeta pengusaha mobile telecom asal Jepang, Brij Bhushan Singal pengusaha baja dari India, dan masih banyak lagi pengusaha lain di peringkat 974 dengan kekayaan yang setara yaitu US$ 1,5 miliar.

Dalam perbincangannya dengan Kompas, dua tahun silam, Pak Ci, sapaan akrab Ciputra berujar soal tiga rahasia sukses besar Ciputra Group, perusahaan keluarganya. Tiga rahasia itu adalah wisdom, integrity, dan innovation. “Kalau mau jadi yang terdepan maka harus menjadi hamba yang mau melayani dan memberi. Jangan lupa juga dengan tanggung jawab sosial,” tutur peraih gelar Engineer dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1960 ini.

Rahasia sukses ini dipegang teguh oleh Ciputra sehingga melambungkan namanya menjadi “Raja Property”, tak hanya di Indonesia tapi juga mancanegara. Bahkan pada 2011 lalu, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dimana Ciputra ‘hanya’ menduduki peringkat ke-27 dengan total kekayaan ‘cuma’ US$ 950 juta.

Mendengar penuturan soal “hamba yang mau melayani”, Ann Wan Seng dalam bukunya Rahasia Bisnis Orang Cina (2006) pernah menulis sebuah fakta singkat bahwa dalam perdagangan harus ada nilai kemanusiaan, elemen kebaikan, dan tanggung-jawab sosial kepada masyarakat. Pedagang bukanlah tuan dari masyarakat. Pedagang adalah hamba yang melayani masyarakatnya.

Disinilah, tak aneh kalau kemudian salah satu langkah sosial Pak Ci adalah mendirikan sebuah universitas yang diharapkan mampu melahirkan calon-calon wirausaha (entrepreneur) berkualitas. Sosok Pak Ci pun kemudian dikenal sebagai penyebar entrepreneurship agar Indonesia bisa lebih berkembang dan maju. Untuk menghargai dedikasinya, pada 2007 bapak empat anak ini diganjar Entrepreneur of The Year 2007 versi Ernst & Young.

Tak hanya Ciputra yang memahami makna berderma sebagai berbagi keuntungan secara penuh cinta kasih untuk sesama. Bahkan, mendiang taipan Liem Sioe Liong (Sudono Salim) semasa hidupnya pernah menegaskan betapa pentingnya selalu rajin membantu para fakir miskin. Tujuannya, menurut Oom Liem, agar jiwa selalu terasah untuk berbagi.

Siapa tak kenal Oom Liem, sapaan akrab Liem Sioe Liong. Gurita bisnisnya melalui Salim Group terkenal menjalar kemana-mana, Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, Bogasari, Bank Central Asia (BCA) dan seterusnya. Dibalik kedekatan kerajaan bisnisnya dengan kekuasaan, Oom Liem tetap memegang erat rahasia bisnis lainnya yakni menjadi pengusaha yang memiliki karakter baik.

Orang yang sukses dengan cara curang, pasti akan segera gulung tikar karena orang-orang atau publik menolaknya. Oleh karena itu, lebih baik untung lebih sedikit, namun diusahakan secara jujur dan ikhlas. Kita bisa tidur lebih nyenyak dan tidak punya beban,” ujar Oom Liem seraya menambahkan “Memang benar, seorang pengusaha harus banyak akal, tapi, jangan curang. Jangan ambil milik orang lain".

Dalam kegelimangan harta, ada kesadaran untuk selalu melakukan hal-hal saleh dan kesalehan dari sosok-sosok di atas untuk bias bermanfaat secara sosial. Sekaya apapun hidup para tauke dan taipan, ternyata keberadaan masyarakat miskin papa tidak mereka nafikkan. Malah, justru menjadi salah satu solusi cerdas guna mencapai jalan kesuksesan. Setinggi apapun rating kekayaannya, mereka percaya sikap kerendahan diri akan membawa perbaikan dalam diri. Dalam peribahasa Cina ada sebutan Huo Yao Kong Xin, Ren Yao Xu Xin. Artinya, bersikap rendah hati agar selalu bisa memperbaiki diri sendiri. Alhasil, semoga 25 orang terkaya di Indonesia ini dengan segala kegemerlapan hidupnya, selalu sanggup “melihat ke bawah”, tidak melulu “mendongak ke atas”. Juga, menjalankan sebaik-baiknya prinsip “tangan di atas” lebih baik daripada “tangan di bawah”. Kerendah-hatian mereka selalu patut diharapkan, lantaran jurang perbedaan sosial-ekonomi masyarakat kita, sudah semakin menganga lebar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun