Mohon tunggu...
Ervanza Dwi
Ervanza Dwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sarjana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penggunaan Carbon Nanotubes (CNTs) sebagai Bahan Dasar Nanosensors

8 Mei 2024   23:43 Diperbarui: 8 Mei 2024   23:57 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tîlmaciu, Carmen Mihaela, and May C. Morris. 2015. “Carbon Nanotube Biosensors.” Frontiers in Chemistry 3(OCT): 1–21.

            Carbon Nanotubes (CNTs) adalah suatu karbon nanostruktur  yang terbuat dari susunan Graphene yang digulung berbentuk tabung atau silindris. Carbon Nanotubes (CNTs) ditemukan pada tahun 1991 Oleh Sumio Iijima dari hasil Graphite sebagai elektroda dengan Argon. Carbon Nanotubes memiliki Panjang 0.1 mm dan diklasifikasi sebagai single-walled carbon nanotube (SWNT) dan disebut sebagai multiple-walled carbon nanotube (MWNT) dalam bentuk berlapis. Carbon Nanotubes mempunyai kualitas yang lebih balik dari besi secara kekuatan dikarenakan sifat yang dimiliki yaitu tegangan permukaan yang luas dan ikatan-ikatan karbon.

            Carbon Nanotubes sendiri berfungsi sebagai Field Electric Transistors (FET) yaitu sifat listrik yang sensitif terhadap efek transfer muatan dan doping kimia berbagai molekul. Penggunaan Field Electric Transistors menggunakan Carbon Nanotubes dinilai lebih cepat dalam menunjukan respon dan mempunyai sensitivitas lebih tinggi dibandingkan material sensor lain seperti sensor solid-state. Selain itu penggunaan Carbon Nanotubes (CNTs) juga banyak digunakan untuk mendeteksi gas-gas seperti NH3, CO, dan CO2 karena material Carbon Nanotubes (CNTs) sangat sensitif terhadap lingkungan sekitar.

            Penggunaan nanoteknologi dalam bidang nano biosensor tidak jauh dari tingkat toxicity yang tinggi maka dari itu untuk mengatasi tingkat toxicity dari radikal bebas yang dihasilkan Carbon Nanotubes dan berbahaya untuk sel dan membrane dilakukan dispersi dan strategi fungsional yang menyatakan bahwa toxicity pada Carbon Nanotubes (CNTs) bergantung kepada densitas permukaan gugus fungsi, sebagai tambahan penambahan gugus hydrofilik pada Carbon Nanotubes (CNTs) menjadikan CNTs biocompatible dan biodegradable.

Gergeroglu, Hazal, Serdar Yildirim, and Mehmet Faruk Ebeoglugil. 2020. “Nano-Carbons in Biosensor Applications: An Overview of Carbon Nanotubes (CNTs)
Gergeroglu, Hazal, Serdar Yildirim, and Mehmet Faruk Ebeoglugil. 2020. “Nano-Carbons in Biosensor Applications: An Overview of Carbon Nanotubes (CNTs)

            Selain penggunaan Carbon Nanotubes (CNTs) sebagai biosensors CNTs juga dapat digunakan untuk sensor lainnya seperti Sensor suhu yang menunjukan perubahan suhu dalam karakterisasi, Sensor gas seperti mendeteksi keberadaan gas NH3, CO, dan CO2, Sensor tekanan atau strin gauge dalam berbagai konfigurasi, dan yang terakhir photoelectric sensor untuk mendeteksi Cahaya yang masuk. Dalam beberapa tahun terakhir yang menjadi highlight untuk CNTs sebagai bahan nanosensor yaitu untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 dan akan banyak lagi sensor-sensor baru dimasa yang akan datang.

Referensi:

Applications: An Overview of Carbon Nanotubes (CNTs) and Fullerenes (C60).” SN Applied Sciences 2(4): 1–22. https://doi.org/10.1007/s42452-020-2404-1.

Riu, Jordi, Alicia Maroto, and F. Xavier Rius. 2006. “Nanosensors in Environmental Analysis.” Talanta 69(2 SPEC. ISS.): 288–301.

Tîlmaciu, Carmen Mihaela, and May C. Morris. 2015. “Carbon Nanotube Biosensors.” Frontiers in Chemistry 3(OCT): 1–21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun