Mohon tunggu...
Ellyono Gunawan
Ellyono Gunawan Mohon Tunggu... lainnya -

all start is difficult..... but there is nothing difficult as far as we have the will to start and do it sincerely...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sirsak & Manfaatnya Bagi Kesehatan

9 Desember 2013   17:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:08 3777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SIRSAK & MANFAATNYA BAGI KESEHATAN

by: elly gunawan

IDeskripsi dan distribusi tanaman sirsak

Bagi sebagian orang di Indonesia khusunya di daerah-daerah Pedesaan, sirsak sudah tidak asing lagi, tetapi kiranya kini masih dirasa perlu memperkenalkan kembali mengenai sirsak. Tanaman sirsak (Annona muricata Linn) yang juga sering disebut kantong asam ini merupakan salah satu tanaman yang berasal dari kelas dicotyledone, keluarga (family) annonaceae, dan genus annona(Zuhud, Ervival AM, 2011). Selanjutnya dikemukakan pula bahwa Sirsak merupakan tanaman buah tropis yang diperkenalkan pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada abad ke-19, tetapi buah ini bukan tanaman asli Eropa. Menurut Santoso, Hieronymus Budi(2008) Tanaman ini berasal dari daerah tropis di Benua Amerika, yaitu Hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika Tengah. Di Indonesia pesona sirsak belum terlalu dikenal, tetapi buah ini sangat penting dan bergengsi di tempat asalnya, demikian pula di kawasan Eropa.

Tinggi tanaman sirsak kurang lebih tiga hingga 10 meter, memiliki cabang rendah dan ranting di bagian batangnya tergolong ranting yang mudah rapuh.Bentuk daun sirsak bulat telur dengan ujung agak meruncing pendek, permukaan bagian atas daun berwarna hijau tua, dan permukaan bagian bawah daun berwarna hijau muda (Gambar 1).Buah sirsak memiliki banyak duri lunak (Gambar 2). Dalam kondisi muda, duri ini berwarna hijau dan jaraknya rapat. Tetapi apabila sudah tua, buah sirsak berwarna agak lebih gelap dan jarak durinya merenggang.Daging buah sirsak berwarna putih gading dengan tekstur lunak dan memiliki biji yang banyak.Bunga sirsak berwarna kuning dan berbentuk kerucut tidak beraturan (Gambar 3).

Gambar 1. Pohon dan bentuk daun sirsak

13865813221872002609
13865813221872002609

Gambar 2. A. Sirsak yang belum dipetik dari pohon., B. Sirsak yang dijual di Pasar Tradisional

13865814551906136972
13865814551906136972

Gambar 3. Bentuk Bunga sirsak

Di Indonesia buah ini umumnya disebut Sirsak atau Nagka belanda. Nama lokal sirsak di Jawa disebut nongko sebrang atau nongko londo, di Sunda disebut nangka walanda, di Madura nangka buris, di Bali srikaya jawa, di Aceh deureuyan belanda, di Nias durio ulondro, di Minangkabau durian betawi, dan di Lampung jambu landa. Sedangkan di beberapa negara, nama lokal sirsak juga berbeda-beda, antara lain di Inggrisdisebut soursop, di Belanda disebut zuurzak, di Portugal disebut graviola, di Brazil paw paw, di Spanyol guanabana, di Perancis Corossol atau Anone, di leen Cina ang mo lau, di Malaysia durian belanda, di India aathakka pazham.Banyaknya nama lokal sirsak tersebut menunjukkan bahwa tanaman ini sudah mendunia.Hal ini menunjukkan bahwadistribusi (penyebaran) pertumbuhan tanaman/pohon sirsak di berbagai belahan dunia, terutama di wilayah yang beriklim tropis.

IIJenis Sirsak

Sirsak yang sering kita temukan di pasar-pasar tradisional umumnya terdiri atas beberapa jenis yang telah tercampur(Santoso, Hieronymus Budi. 2008). Tanaman berduri mirip durian ini pada dasarnya dibedakan menjadi empat jenis antara lain sirsak ratu, sirsak biasa, sirsak bali dan sirsak mandalika.

2.1Sirsak ratu.

Dinamakan sirsak ratu karena daerah penyebarannya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Sirsak ratu sebagaimana Gambar 4 memiliki ukuran yang bermacam-macam, mulai dari yang kecil hingga besar. Kulitnya licin dan memiliki duri, daging buahnya bertepung kering dan manis sedikit asam. Sirsak ini cocok dikonsumsi dalam keadaan segaratau diolah menjadi bentuk minuman.

1386582118591659956
1386582118591659956

Gambar 4. Sirsak Ratu

2.2Sirsak biasa.

Sirsak biasa (Gambar 5.) dapat ditemukan di seluruh pelosok Indonesia dengan ciri-ciri bentuk buah hampir mirip dengan sirsak ratu, tetapi tekstur buahnya yang bertepung memiliki kadar air yang lebih tinggi dan rasanya asam manis atau sedikit lebih asam dibandingkan dengan sirsak ratu. Sirsak jenis ini umumnya dikonsumsi dengan terlebih dahulu diolah menjadi minuman, wajik, dodol, selai, jelly, dan sirup.

1386582246770007581
1386582246770007581

Gambar 5. Buah sirsak biasa

2.3Sirsak Bali.

Sirsak bali ditemukan di pulau Bali, orang Bali sendiri umumnya menyebut sirsak gundul, sirsak sabun, sirsak mentega, atau sirsak irian.Sirsak bali sebagaimana Gambar 6 ukurannya lebih kecil dari sirsak pada umumnya dengan berat sekitar 200 hingga 300 gram per buah. Kulit buah licin, berduri agak kecil dan sangat jarang, dan daging buahnya manis. Cocok dikonsumsi dalam keadaan segar atau diolah menjadi minuman.

1386582433387341104
1386582433387341104

Gambar 6. Buah sirsak Bali

2.4Sirsak Mandalika.

Sirsak mandalika (Gambar 7) menyebar diseluruh wilayah Nusantara. Penampilan secara fisik jenis sirsak ini mirip dengan buah nona, berbentuk bulat, daging buahnya berwarna kuning, berbiji banyak, rasa yang cukup manis, dan duri yang terdapat pada kulit lebih jarang. Sirsak ini cocok dikonsumsi apabila diolah menjadi makanan atau minuman terlebih dahulu.

13865826561578471850
13865826561578471850

Gambar 7. Buah sirsak mandalika

IIIZat Gizi Buah Sirsak

Bagian daging buah sirsak yang dapat dikonsumsi terdiri atas 67%, kulit 20%, biji 8,5%, dan poros tengah buah/inti buah4,5% (Widyastuti,Yustina Erna, 1993). Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam buah sirsak adalah karbohidrat. Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 hingga 93,6 % dari kandungan gula total. Kandungan gula tersebut sebesar 68% dari seluruh bagian padat daging buah sirsak. Daging buah sirsak yang berwarna putih dan lunak memiliki banyak serat dan vitamin. Kandungan gizi yang terdapat pada buah sirsak sebagaimana Table 1.Buah sirsak mengandung lemak sangat sedikit (0,3 g/100 g), sehingga sangat baik untuk kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik non volatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam isositrat.Vitamin yang cukup dominan dalam buah sirsak adalah vitamin C. Vitamin C daging sirsak manis (sirsak ratu)lebih kurang 20 mg per 100 gram daging buah, sedangkan pada sirsak asam sebesar 81,7mg/100g bahan (Yudha, 2009). Kebutuhan vitamin C per orang per hari lebih kurang 60 mg, bisa dipenuhi dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak. Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet muda).

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Buah Sirsak (per 100 gram)

Komponen Zat Gizi

Jumlah

Energi

Protein

Lemak

Karbohidrat

Kalsium (Ca)

Fosfor (P)

Serat

Besi (Fe)

Vitamin A

Vitamin B1

Vitamin B2

Vitamin C

Niasin

65 Kcal

1 gram

0,3 gram

16,3 gram

14 mg

27 mg

2 gr

0,6 mg

1 RE / 10 (SI)

0,07 mg

0,04 mg

81,7 hingga 20 mg

0,7 mg

Sumber : Departemen Kesehatan RI, (1996) dan Yudha (2009).

Mineral yang cukup dominan adalah P (fosfor) dan Ca (kalsium), masing-masing sebesar 27 dan 14 mg/100 g daging buah. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang, sehingga berguna untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.

Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen non gizi. Salah satu diantaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g/100 g daging buah.Konsumsi 100 g daging buah sirsat dapat memenuhi 13 % kebutuhan serat pangan sehari. Buah sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia, sehingga dapat dipastikan bahwa buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan. Senyawa fitokimia tersebut memiliki khasiat bagi kesehatan, walaupun belum semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit (susah buang air besar).

Selain mengandung beberapa zat gizi penting, daging buah sirsak juga mengandung senyawa sitotoksin yaitu acetogenins. Acetogeninsini merupakan senyawa bioaktif yang mampu berperan sebagai sitotoksin dalam tubuh manusia, yaitu senyawa yang dapat bersifat toksik terhadap penyakit maupun sebagai obat.

IVManfaat Sirsak

Hampir semua bagian dari sirsak dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna (Sunarjono,Hendro. 1987). Berikut bagian-bagian dari tanaman sirsak yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

4.1Akar

Akar tunggang tanaman sirsak merupakan akar yang bermanfaat bagi kesehatan. Akar sirsak dapat digunakan sebagai obat penenang yaitu untuk menenangkan fungsi syaraf, sebagai antikejang, dan penurun tekanan darah. Masyarakat biasa mengonsumsi akar sirsak dalam bentuk teh. Akan tetapi secara tradisional, akar sirsak sering dipergunakan sebagai racun penangkap ikan. Berbeda halnya dengan masyarakat Amazonia Peru yang menggunakan akar buah ini sebagai obat antidiabetes melitus, pembasmi kutu kulit, dan penangkal racun. Dewasa ini akar sirsak sudah jarang diolah karena dapat mematikan tanaman dan sulit untuk diperoleh.

4.2Kulit batang

Kulit batang sirsak yang berkayu keras dan bercabang sedikit ternyata juga memiliki kandungan acetogenins yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, bahkan telah menjadi obat tradisional yang sudah mendunia. Akan tetapi pengobatan menggunakan kulit batang sirsak umumnya tidak lazim karena tidak praktis. Di daerah Amazzonia Peru, kulit batang sirsak biasa dipakai untuk menyembuhkan atau melawan diabetes, sebagai penenang, dan antikejang. Sedangkan Suku Asli Guyana mempergunakan kulit batang sirsak sebagai tonik, obat penenang, dan obat jantung. Lain halnya di Jamaika yang menggunakan kulit batang sirsak sebagai obat asma dan hipertensi. Rebusan kulit batang sirsak diyakini oleh masyarakat Haiti dapat menyembuhkan dan memperbaiki kerja jantung. Di berbagaai negaralain biasa mempergunakan kulit batang sirsak untuk menghangatkan tubuh, mengobati flu, mengatasi kesulitan persalinan, dan sebagai antiparasit. Kulit batang sirsak biasa dikonsumsi dalam bentuk teh atau direbus.

4.3Bunga

Bunga sirsak yang memiliki aroma kurang enak ini telah digunakan oleh suku asli Brazil untuk mengobati saluran pernafasan (mengobati bronchitis) dan mengombinasikan daun serta bunga sirsak sebagai obat untuk menyembuhkan sakit di dada.

4.4Daun

Hingga kini belum banyak masyarakat yang mengetahui manfaat daun sirsak yang memiliki bau menyengat ini. Padahal daun sirsak memiliki banyak manfaat yang berguna bagi kesehatan, seperti untuk menyembuhkan penyakit hati (lever), kejang (obat antispasme atau antikejang), batuk dan radang (anti-inflamasi), serta beberapa penyakit lain, yaitu radang sendi, rematik, dan neuralgia (rasa nyeri pada satu atau lebih sel saraf). Bahkan daun sirsak telah digunakan secara tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit di penjuru dunia. Daun sirsak memiliki kandungan acetogenins yang dapat berperan sebagai pengganti kemoterapi bagi penderita kanker. Kandungan acetogenins tertinggi terdapat dalam daun yang berumur sedang. Pada daun muda acetogenins belum terbentuk sempurna sedangkan pada daun yang tua, kadar acetogenins sudah mulai berkurang karena mengalami kerusakan.

Jika digunakan sebagai tanaman obat, sebaiknya ambil daun sirsak dari pekarangan rumah atau kebun yang cenderung memiliki tingkat polusi atau timbal lebih rendah daripada pohon sirsak yang ditanam di pinggir jalan.

Daun sirsak memiliki kemampuan menyembuhkan kanker (kanker payudara, servix, heptoma, kista dll) yang merupakan penyakit menakutkan disamping penyakit jantung dan stroke). Umumnya pengobatan secara konvensional penyembuhan kanker mengandung banyak efek samping, maka penyembuhan kanker melalui herbal dengan memanfaatkan daun sirsak sebagai pengobatan alternative perlu mendapat perhatian khusus.Daun sirsak mengandung senyawa acetogenins (bulatacin, asimisin, dan squamosin). Acetogenins berfungsi sebagai anti feedent. Hama sekalipun enggan memakan daun sirsak meskipun dalam konsentrasi rendah karena bisa menyebabkan hama atau serangga tersebut mati.

Kemampuan daun sirsak sebagai obat untuk penyembuhan kanker telah berhasil di analisis oleh beberapa ahli farmasi dari The National Cancer Institute di Amerika serikat tahun 1976. Dan ada juga beberapa studi lain yang juga sudah dilakukan untuk membuktikan hal tersebut. Zat aktif acetogenin ini sangat selektif. Acetogenin merupakan senyawa bioaktif yang hanya menyerang sel kanker (hanya merupakan sel abnormal). Acetogenin menghambat pertumbuhan sel abnormal tersebut. Jerry Mclaughlin, dari fakultas farmasi Universitas Purdue, menyimpulkan bahwa acetogenin efektif dalam menghambat pertumbuhan sel kanker secara selektif dan pada sel kanker yang resisten terhadap obat. Acetogenin menunjukkan aktifitas toksisitas minimal pada sel normal non kanker.

Menurut beberapa ahli, khasiat buah dan daun sirsak dapat mengurangi tekanan darah, sebagai antikanker, antidiabetes, antibakteri, antijamur, antimalaria, serta antimutagenik, obat penenang, insektisida, dan perangsang rahim. Penelitian terakhir menyatakan bahwa ekstrak (jus) sirsak dapat mengurangi gula darah bagi penderita diabetes, yaitu dengan meningkatkan kadar insulin, dapat meningkatkan kesehatan jantung, yaitu dengan mengurangi lemak darah (kolesterol), pengobatan kanker resisten, dan menghentikan diare pada anak-anak.

Penghambatan pertumbuhan tersebut dilakukan dengan cara menekan produksi adenosin tripospat (ATP) yang digunakan untuk pertumbuhan sel kanker dalam mitokondria (yang sangat dibutuhkan oleh sel kanker). Acetogenin masuk ke dalam sel kanker, lalu melekat pada dinding sel, kemudian merusak ATP di bagian dalam dinding mitokondria. Karena kekurangan ATP yang oleh sel kanker di jadikan sebagai energi, maka sel kanker menjadi lemah dan akhirnya mati. Selanjutnya dikemukakan pula oleh beberapa peneliti dari PurdueUniversity bahwa sirsak memiliki kemampuan 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi kanker.

4.1Buah

Secara fisiologi buah sirsak tidak memiliki bentuk yang tetap. Ada yang bulat, lonjong, bahkan ada yang berbentuk mirip ginjal. Buah sirsak yang sudah matang sering dikomersialkan orang-orang dalam bentuk jus sirsak. Jus sirsak yang memiliki kadar antioksidan tinggi dipercaya dapat membuang racun dalam tubuh serta menambah stamina. Selain itu buah sirsak juga menjadi obat awet muda yang ampuh karena kandungan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas sebagai salah satu faktor penyebab penuaaan.

Daging buah sirsak yang berwarna putih gading juga dipercaya dapat mengobati dan mencegah penyakit batu empedu, asam urat, disentri, batu ginjal, osteoporosis, anti sembelit, dapat meningkatkan nafsu makan, dan dapat merangsang produksi ASI pada mamalia. Sirsak juga sering digunakan sebagai obat demam di Haiti dan diabetes melitus di daerah Peru.

4.1Biji

Biji buah sirsak merupakan biji tunggal yang saling berhimpitan dan dipisahkan oleh daging buah. Dalam satu buah sirsak terdapat sekitar 20 hingga 200 biji. Biji sirsak yang berwarna hitam mengkilap ini (Gambar 8.) ternyata mengandung senyawa bioaktif yang dapat berfungsi sebagai pestisida alami yaitu untuk membunuh ngengat dan kecoa. Selain sebagai pestisida, ternyata biji sirsak juga bermanfaat bagi kesehatan. Masyarakat sering menggunakan biji sirsak sebagai obat anticacing (vermifuge) terhadap parasit internal dan eksternal.Minyak hasil ekstrasi dari biji sirsak dapat dipakai sebagai pembunuh kutu kepala dan dapat menjadi racun penangkap ikan secara tradisional. Bahkan minyak biji sirsak ini juga dapat digunakan sebagai kosmetik, yaitu sebagai pembersih permukaan kulit yang kotor.

13865834281405475620
13865834281405475620

Gambar 8. Bentuk biji buah sirsak

Referensi:

Ashari, Sumeru. 2006. Meningkatkan Keunggulan Bebuahan Tropis Indonesia. Yogyakarta : C.V. Andi Offset

Gabrielle, Nindya Kirana Pradipta, 2012. Buah Sirsak. [Kertas kerja ilmiah]. Fakultas Kedokteran, Program Studi Ilmu Gizi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Juhaedi, 1996. Sirsak Budidaya dan Pemanfaatannya. Bandung. http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/syarat-tumbuh-dalam-budidaya-sirsak.html. diakses tanggal 21-11-2012.

Santoso, Hieronymus Budi. 2008. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta : PT Agromedia Pustaka.

Sunarjono, dan Hendro. 1987. Ilmu Produksi Tanaman Buah-buahan. Bandung : C.V. Sinar Baru.

Widyastuti,Yustina Erna. 1993. Mengenal Buah Unggul Indonesia. Jakarta : PT Penebar Swadaya

Yudha. 2009. kandungan gizi sirsak. http://timewatchmemorizet.blogspot.com/2009/03/kandungan-gizi-sirsak.html. di akses tanggal 09-12-2013.

Zuhud, Ervival AM. 2011. Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Jakarta Selatan : PT Agromedia Pustaka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun