Mohon tunggu...
eki nf
eki nf Mohon Tunggu... -

hadapai segalanya dengan sikap terbaik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi yang (Nggak) Istimewa

23 Maret 2014   14:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jujur.. sejak mengenal nama Jokowi ketika dia masih menjabata sebagai walikota Solo, rasa ingin tau ini sungguh menggelitik, siapa dia gerangan ? sosoknya seperti apa ? gaya bicaranya kayak gimana ? Dan lain sebagainya.. ternyata setelah kemudian media banyak memberitakannya barulah terlihat dengan gamblang siapa dia sebenarnya...

Setelah selidik punya selidik, melihat keseharian dia melalui media makin hari makin terasa bahwa dia bukanlah sosok yang istimewa - istimewa amat. Ya jelas tidak tidak istimewa, lha wong semuanya yang dia lakukan sudah pernah dilakukan oleh pemimpin - pemimpin sebelumnya.

Soal blusukan, hal itu seolah melihat bagimana dulu berabad silam Khalifah Umar bin Khatab menyusuri jalanan di tengah malah yang pekat hingga beliau bertemu dengan salah satu warganya yang sedang kelaparan kemuian Umar sendiri yang memanggul sekarung beras untuk diberikan kepada warga yang kelaparan tadi. Mirip kan dengan apa yang Jokowi lakukan ?.. so... Jokowi (nggak) istimewa doongg....

Soal ketegasan, ini juga seolah melihat sosok kahlifah Umar bin Khatab dalam kisah yang berbeda. kalo tidak salah ingat, pada suatu hari Umar didatangi oleh seorang quraisy yang mengadukan nasibnya. Quraisy ini merasa telah di dzalimi oleh gubernur di daerah dia tinggal rumahnya hendak digusur karena akan dibangun sebuah masjid. kala itu dengan rileks Umar "hanya" memberikan sepotong tulang yang telah diberi tanda garis lurus yang dibuatnya dengan pedang. Dan sekembalinya Quraisy itu kepada sang gubernur, betapa kagetnya beliau ketika melihat pesan tersirat dari tulang yang telah ditandai oleh khalifah Umar, saat itu juga proyek pembangunan masjid dibatalakn dan rumah Quraisy tetap berdiri. Ternyata dari tulang itu tersampaikan sebuah pesan yang kira - kira begini, "wahai gubernur berlaku adilah, jangan mentang - mentang.... "  (maap kalo kurang tepat untuk kisah yang satu ini). Naaahhh... mirip juga dong dengan apa yang dilakukan oleh Jokowi bersama Ahok ?.. so.... Jokowi (nggak) istimewa doongg...

Selanjutnya, menyoal kesederhanaan, masih teringat jelas bahwa ada sosok pemuda yang luar biasa yang mau menikahi wanita yang santun meski usia sang wanita 15 tahun lebih tua dari sang pemuda. Dan kala sang pemuda menikahi wanita itu mas kawinnya tidak tanggung - tanggung (setau saya) berupa 30 ekor unta muda yang jika di rupiahkan, kurang lebih mencapai 1 M. Artinya, pemuda itu adalah sosok yang berkecukupan secara materi, seorang pedang dengan strategy dagang yang luar biasa, namun coba lihat keseharian pemuda tersebut, jauh dari kesan hedon, sama sekali tak pernah mempertontonkan kekayannya, pemuda tersebut menjalani hari - hari nya dengan biasa - biasa saja. sampai akhrinya pada usianya yang ke 40, pemuda tersebut dilantik oleh Allah untuk menjadi Rasul. Bukan berarti mau menyamakan Jokowi dengan Rasulullah Muhammad sama sekali bukan, yang yang terasa adalah betapa kesederhaan yang dicontohkan oleh Muhammad dalam menjali hari-harinya, kemudian oleh Jokowi dicoba untuk dipraktek kan (baca: tiru). So...... Jokowi (nggak) istimewa dong.......

Mungkin itulah sekelumit bukti betapa Jokowi (nggak) istimewa. Memang hati manusia siapa yang tahu, tapi paling tidak dari apa yang dilakukan oleh Jokowi selama ini, sejak di Solo sampai ke Jakarta yang terlihat dan terasa adalah sebuah konsistensi dalam memimpin. Baik secara ide maupun dalam hal strategy eksekusinya.

Jadi... kalo Jokowi udah begitu (nggak) Istimewa.... trus siapa dong ?....

Wassalam :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun