Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Kakek "Winnie the Pooh" Masih Layak Dikasihani?

16 Juni 2015   23:48 Diperbarui: 4 Juni 2016   20:54 419522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bermula dari reportase Radio “Suara Surabaya” (SS) di fans page Face Book-nya (“E-100”), berdasarkan laporan beberapa pendengar SS, pada Minggu, 14 Juni 2015, seorang kakek yang mengaku bernama Suaedi, dalam tempo hanya dua hari mendadak mendapat perhatian dan simpatik dari ratusan ribu netizen, yang terharu dengan kondisinya yang mengenaskan.

Betapa tidak usianya di atas 70 tahun, posturnya kecil cenderung cebol, sedikit bungkuk, kulitnya berkeriput, berdasarkan pengakuannya: hidupnya sebatang kara, tanpa sanak-saudara, sudah dua tahun terkena penyakit stroke, namun demikian setiap pagi dari rumahnya di daerah Driyorejo, Gresik, sendirian dengan menggunakan angkutan kota, ia datang di kawasan bundaran tol Waru, depan Mall City of Tomorrow, Sidoarjo untuk mencari nafkah di jalanan Sidoarjo. Dengan langkahnya yang tertatih-tatih kakek Suaedi setiap hari berusaha menjalani profesinya sebagai pebadut dan penghibur anak-anak dengan kostum Winny the Pooh-nya.

Sampai saat saya menayangkan artikel ini di Kompasiana (pukul 23:48 WIB), sudah ada 200.790 likes, dan 40.302 yang meng-share berita tentang kakek ini.  

Beragam komentar pun bermunculan, semuanya pada intinya menyatakan rasa haru, kagum dan simpatik kepada sang kakek.

Rio Fahmy Nugraha menulis: “Pernah aku Berhenti dan menanyai Bapak Suadi. Sambil berurai air mata aku bertanya ke beliau tepat Di depan Pizza Hut Sun City. Emang bener tinggal di Driyorejo. Aku pernah di doakan dengan beliau waktu itu. Setelah aku bersalaman dengan beliau dan memeluknya. Bapak Suadi tak mengemis, beliau berusaha menghibur anak kecil dengan kostumnya. Foto & kisahnya pernah aku posting di blog. Alhamdulillah Suara Surabaya membantu dengan memposting berita terbaru bapak Suadi dan berkoordinasi dengan Dinsos. Terlampir foto dengan beliau. Saya hanya bisa membantu sebisa saya dan hanya melalui berita. Mohon maaf Pak, saya belum bisa berbuat lebih. Tapi sekali lagi terima kasih untuk Suara Surabaya. Tetap Sukses......... "

(Foto ini saya ambil pertengahan 2014 sewaktu saya berbincang dengan beliau)

 Note: Saya tidak berniat sedikitpun menjadi orang yang sok pahlawan & memanfaatkan situasi ini. Mohon pengertiannya agar tidak menjadi fitnah. Terima kasih teman-teman semua.”

 

Bram Yudhistiro menulis: “Kalau kebetulan lewat harap dibantu. Meskipun nggak banyak tp semakin banyak yg membantu kalau dikumpulkan sdh cukup membuat bapak ini bisa libur dan istirahat di rumah bbrp hari. Di daerah puncak permai jg saya pernah lihat ada bpk2 tua sepertinya stroke lumpuh separuh. Jalannya sangat perlahan dan susah berkomunikasi. Kasihan sekali. Sy berhenti dan kasih sedikit untuk sekedar makan bbrp hari. Semoga dia selalu lewat di jalan yg sama dan jam yg sama, jadi sy masih bisa membantu. Sy bukan org kaya tp sy tahu rasanya saat tdk punya uang.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun