Mohon tunggu...
gus fik
gus fik Mohon Tunggu... Administrasi - Mastering patience will mastering everything else.

Kursustrading.my.id Belajarfx.my.id

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mindset Kaya Berawal dari Memberi

1 April 2012   07:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:10 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekayaan sebenarnya adalah milik setiap orang. Namun seiring dengan waktu terblok oleh mental manusianya sendiri.

Kutipan dari Waren Bufet lumayan cerdas dan inspiratif : "Jika kamu lahir miskin itu sama sekali bukan kesalahanmu, namun jika kamu mati miskin maka itu jelas sekali kesalahan dirimu sendiri"


Mental blok yang menghalangi diri kita sendiri untuk menjadi bahagia dan sukses, yang mestinya bisa di jebol. Sempat terbaca oleh saya sebuah cerita sederhana. Ada seseorang yang sudah depresi dan frustrasi maunya bunuh diri, datang kepada seorang psikaiter dan berkeluh kesah atas segala permasalahannya dan berkata bahwa dia ingin bunuh diri.

Apa saran dari sang psikiater tersebut. Kamu punya tetangga yang sudah tua? Si depresi menjawab ya dia memiliki seorang tetangga di kost-kost an. Orangnya sudah tua dan janda. Nah atas saran si psikiater di suruhlah si depresi itu untuk membantu dan menolong janda tua tersebut.

Selang beberapa waktu kemudian dia kembali kepada psikiater tersebut dan sudah kehilangan rasa ingin bunuh dirinya tersebut, berganti dengan rasa bahagia dan optimisme yang luar biasa.

Hari-hari selanjutnya diisilah oleh nya dengan selalu membantu dan membantu sesama. Karena ternyata kebahagiaan itu sangat sederhana. Membantu orang lain bahagia akan membuat kebahagiaan mendarat dua kali lipat di hati kita.

Awal dari kekayaan adalah kebahagiaan. Bahagia artinya selalu bersyukur terhadap apapun yang datang kepada kita. Baik ataupun buruk. Disikapi dengan hati yang lapang. Selalu bersyukur pada tiap waktu. Berhenti mengeluh dan menyalahkan diri sendiri dan orang lain. Selalu berlapang dada dan mau menerima kritikan dan saran dari orang lain.

Seburuk apapun kondisi yang datang tapi bila disikapi dengan mental dan penerimaan yang baik akan berbalik menjadi sebuah kebaikan. Apalagi jika di saat buruk tersebut kita rajin memberi (bersedekah) tentu hasilnya akan menjadi berbeda.

Tersebut dalam Al-Quran bahwa mukmin adalah mereka yang bersedekah di saat yang lapang maupun sempit.

Semoga bisa menjadi sebuah inspirasi. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun