Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Liang Gua Tanya

4 Mei 2024   21:39 Diperbarui: 4 Mei 2024   21:44 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Abstraksi pada sandal kelom Jedi. Siapa lagi yang akan berjalan menyebrang perbatasan bersamamu dan memotret buah pepaya bergelantungan? You May the fourth be.

Pepohonan meneteskan lendir psikedelia. Langit badai. Modelnya Boney M. Ketika pertanyaan tentang kecerdasan buatan muncul dia menyipitkan mata. Betapa bodohnya aku, ada cahaya yang memberinya makan. Melipat cucian, mengeluarkan dirinya sendiri dari terpa hujan.

Ke mana saja aku pagi ini?

Sinar matahari menyinari tempat tidur ketika sang ibu menenggelamkan anak-anaknya. Lelakinya kesal dan membawa senapan lantak. Dunia yang mendesak. Faktanya, kamu keluar dari situ. Terjadi saat berbaring di dekat bendungan jebol.

"Siapa kamu?" Aku bilang alasanku, antidepresan.

Ketika aku kembali dari Depok, Bekasi menjadi serius. Tempatku berdiri biru di balik awan. Demi sebuah argumen tentang musik dan nonton bola, katakanlah kamu angkat kaki dan memutuskan untuk menulis. Tidak ada bunga rampai .

"Kuncinya pada jari-jari huruf s dan w."

Cikarang, 4 Mei 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun