Mohon tunggu...
Axtea 99
Axtea 99 Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kakek tiga cucu : 2K + 1Q

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mega dan SBY Mendadak Kompak, Gegara Tax Amnesty Jokowi

4 Oktober 2016   05:00 Diperbarui: 27 Desember 2016   16:44 2853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Inilah.com

Berdasarkan Undang-undang No 11 tahun 2016, pemerintahan Jokowi telah melaksanakan Program Tax Amnesty (TA), yang diluncurkan sejak pertengahan bulan Juli 2016, dan untuk periode I telah berakhir pada tanggal 30 September 2016.

Total dana WNI yang dibawa balik ke Indonesia (repatriasi) mencapai Rp. 137 trilyun, sedangkan total uang tebusan mencapai Rp.97,2 trilyun, yang dipercaya masih akan bertambah di periode kedua dan ketiga dari pelaksaan TA ini. Meskipun diawal peluncurannya, banyak pihak yang skeptic dan pesimis bahwa TA ini akan berjalan sukses, namun berkat kerja keras seluruh jajaran aparat Ditjen Pajak, dengan arahan khsusus dan cerdas Menkeu Sri Mulyani Indrawati (SMI), akhirnya TA tahap I bisa selesai dan layak disebut sangat sukses, bahkan telah menjadi pelaksanaan TA terbaik didunia saat ini.

Suksesnya pelaksanaan TA Jokowi ini, ternyata tak menyentuh hati nurani dua presiden sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, yang menurut berita Disini, memiliki harta kekayaan sbb :

1.  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Presiden ke enam)

SBY menjabat sebagai Presiden Keenam RI selama sepuluh tahun sejak 2004 hingga 2014, dan pernah masuk kedalam daftar sebagai sepuluh orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sebesar Rp. 6,8 trilyun.

Namun demikian, berdasarkan LHKPN yang dirilis KPK pada tanggal 4 Mei 2012, jumlah harta SBY yang diakui bernilai Rp. 2,3 miliar, yang terdiri dari tanah dan bangunan seluas 3.185 meter persegi dan 954 meter persegi di Cikeas, Kabupaten Bogor Jawa Barat.

2.  Megawati Soekarnoputri (Presiden Kelima)

Sebagai satu-satunya Presiden wanita di Indonesia, Megawati menjadi Presiden Kelima RI, setelah Presiden sebelumnya Gusdur, dilengserkan oleh konspirasi politik, yang menurut LHKPN yang dirilis KPK per 9, Desember 2015, kekayaannya mencapai Rp. 37 Milyar. Mega mempunyai usaha-usaha yang berupa SPBU dibeberapa wilayah, tanah dan bangunan seluas 1.283 meter persegi dan 300 meter persegi di Koja, Jakarta Utara, tanah dan bangunan seluas 4.300 meter persedi dan 400 meter persegi di Jakarta Selatan.

Kita berbaik sangka saja bahwa kedua mantan presiden ini melaporkan LHKPNnya dengan benar dan jujur, meskipun aroma menyengat keterlibatan keduanya Mega dengan BLBI dan SBY dengan Century masih tidak dilupakan publik, maka dengan jumlah harta tersebut sangatlah pantas jika keduanya mengikuti program TA pemerintah ini.

Namun faktanya, ternyata kedua mantan Presiden tersebut, tidak tercatat sebagai tokoh yang telah mengikuti TA, padahal semua lapisan masyarakat termasuk para pengusaha, birokrat, legislator dan masyarakat umum telah berbondong-bondong mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) setempat untuk mengikuti TA, sebagai bentuk partisipasi dan kepercayaan mereka terhadap pemerintah dan membantu untuk menambah penerimaan APBN dari uang tebusan yang mereka setorkan.

Dengan fakta bahwa pencapaian TA Jokowi ini yang menjadi pencapaian TA terbaik didunia ini, namun masih tidak mampu menyentuh hati dan nurani dua matan presiden sebelumnya, sehingga lebih tepat dimaknai bahwa suksesnya TA Jokowi membuat dua presiden yang dikenal selalu berseteru secara politik tanpa akhir ini menjadi mendadak kompak, yakni sama-sama tidak mengikuti TA yang hasil uang tebusannya akan digunakan pemerintah untuk membangun infrastruktur di seluruh penjuru Indonesia dan pada akhirnya akan mendongkrak peningkatan pertumbuhan ekonomi  dan membawa kemakmuran bagi masyarakat Indonesia secara adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun