Mohon tunggu...
Arion Euodia Saragih
Arion Euodia Saragih Mohon Tunggu... Wiraswasta - ALL IS WELL

Alumni UNIVERSITAS PADJADJARAN(2010).

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang dan Tantangan dalam Persaingan (MEA 2015)

23 Desember 2013   23:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:33 8334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MAE) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN dalam meningkatkan kerja sama bidang perekonomian akan diberlakukan pada 31 Desember 2015. Bentuk kerja sama ini bertujuan agar terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas.

Indonesia yang merupakan salah satu negara yang ikut ambil bagian dalam MEA 2015 memiliki potensi dan peluang yang besar untuk meningkatkan perekonomian nasional. Dari data Bang Dunia 2011 memperlihatkan bahwa Indonesai mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di negara-negara ASEAN dan berada pada urutan ke tiga di Asia setelah China dan India. Selain itu, realisasi investasi Indonesia pada tahun 2012 mencapai Rp 313,2 triliun yang merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Kekuatan Indonesia dalam menghadapi MEA 2015 terletak pada pertumbuhan makro-ekonomi yang meningkat terlihat dari data yang dihimpun dalam Bank Dunia tahun 2011 menjelaskan Debt to GDP Ratio (Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia cukup rendah dibanding negara ASEAN lainnya yaitu 24%. Total PDB Indonesia sebesar US$ 846 milyar pada tahun 2011 yang merupakan terbesar di ASEAN dan ke-16 di dunia. Indonesia juga merupakan satu-satunya anggota ASEAN yang menjadi anggota G20.

Kelemahan dan Strategi

Kekuatan dan kesempatan Indonesia untuk menjadi pemenang dalam persaingan yang akan diberlakukan mulai 2015 mendatang memang sangat tinggi, tetapi dibalik kekuatan yang dimiliki Indonesia masih mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan utama Indonesia terletak pada sinkronisasi program dan kebijakan antar pemerintah daerah dan pusat serta mind-set masyarakat khususnya para pelaku usaha yang belum seluruhnya melihat peluang pengembangan perekonomian di MEA 2015 mendatang.

Melihat keadaan yang terjadi sekarang ini Indonesia sebenarnya belum siap mengahdapi MEA 2015 walaupun mempunyai peluang dan kekuatan tinggi. Laporan Kementerian Koordinator Perekonomian mengungkapkan bahwa Neraca Perdagangan Indonesia sejak tahun 2005 setiap tahunnya mengalami defisit yang meningkat di negara-negara ASEAN.

Indonesia dengankekayaan alam yang besar ternyata ekspornya hanya didominasi oleh barang-barang berupa bahan baku alam (raw material), seperti batubara, minyak nabati, gas, dan minyak bumi. Indonesia masih kalah bersaing dengan negara-negara industri utama ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. Pengolahan bahan baku alam yang merupakan hasil Indonesia masih selalu dilakukan oleh negara lain, Indonesia belum mampu menguasai kekayaan alamnya sendiri.

Dari segi jasa yang dimiliki Indonesia masih relatif lebih rendah kualitas tenaga kerjanya dibandingkan dengan tenaga kerja di negara ASEAN lainnya. Pelayanan kesehatan di Indonesia sudah cukup baik tetapi terbatas di kota besar saja dan harganya juga relatif mahal. Terlihat jelas banyak masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri karena kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia kurang.

Infrastruktur Indonesia juga masih sangat buruk. MEA yang mulai diberlakukan 2015 mendatang merupakan sebuah zona pasar tunggal yang artinya bahwa barang dan jasa, termasuk manusia sepenuhnya bebas bergerak mulai 2015. Adanya infrastruktur yang memadai akan mempermudah arus perdagangan barang dan jasa antarnegara ASEAN. Ditambah pula keberadaan MEA yang terdiri dari lima pilar liberalisasi sebagai kerangka kerja yang terdiri atas liberalisasi arus barang, arus jasa, arus investasi, arus modal, dan pasar tenaga kerja yang terampil turut memberikan peringatan bagi Indonesia guna memperkuat infrastruktur.

Ketakutan yang muncul bagi masyarakat Indonesia adalah ketika dimulainya MEA 2015 dimana seluruh lapisan masyarakat di negara-negara ASEAN akan bebas memilih dan menentukan tempat dia untuk bekerja. SDM Indonesia yang masih lebih rendah kualitasnya dengan negara lainnya akan kalah bersaing di pasaran nanti. Tenaga kerja Indonesia yang tidak memiliki kemampuan untuk bersaing merebut pekerjaan akan semakin terpuruk dan terpinggirkan. Indonesia akan kembali seperti terjajah oleh bangsa lain.

Starategi yang mungkin harus dilakuakan oleh pemerintah agar Indonesia mampu bersaing di MEA 2015 nanti adalah sinkronisasi program dan kebijakan antara pemerintah daerah dan pusat, perbaikan kualitas tenaga kerja, perbaikan infrastruktur negara, meningkatkan jumlah pelaku usaha dan memfasilitasi kebutuhan serta sosialisasi MEA 2015, mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten, memperkuat sektor Pembina dalam mempersiapkan peraturan domestik, meningkatkan kordinasi lintas sektoral dengan seluruh pemangku kepentingan bisang jasa, memperkuat industri jasa domestik, menstimulasi pelaku bidang jasa untuk melakukan joint venture dengan pelaku jasa negara-negara ASEAN, serta yang paling utama adalah pemerintah perlu menyiapkan kebijakan resmi yang memuat strategi pemerintah untuk menghadapi MEA 2015.

Kurang lebih 2 tahun lagi untuk menghadapi MEA 2015 dengan stategi tersebut Indonesia akan siap bersaing dengan negara-negara ASEAN dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kunci sebuah kebijakan terletak pada pemerintah. Pemerintah harus berusaha keras untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi MEA 2015. Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan negara lain jika pemerintah kurang mendukung kebijakan yang telah ditentukannya sendiri. Salah satunya yaitu dengan memberantas tindakan korupsi yang telah merugikan negara.

Kebijakan pemerintah tentunya untuk meningkatkan kualitas negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dari masyarakat kepada pemerintah dalam mempersiapkan negara menghadapi MEA 2015 sangatlah penting. Hubungan kerjasama pemerintah dengan masyarakat untuk mencapai suatu tujuan adalah kunci keberhasilan dari kebijakan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun