Mohon tunggu...
Yuliska Labawo
Yuliska Labawo Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri Sipil

Bekerja di Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai. Menyelesaikan S2 Pariwisata di Udayana Bali. Dan pernah mengikuti Join Curiculum di German

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Ogoh-Ogoh Kecamatan Toili Menggabungkan Budaya dan Sorotan Pariwisata

4 Mei 2024   13:17 Diperbarui: 4 Mei 2024   13:22 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Yuliska Labawo

Festival Ogoh-ogoh ke-2 di Komisariat Peradah Kecamatan Toili dan Toili Jaya Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah  yang dihadiri oleh Wakil Bupati Banggai Drs. H. Furqanuddin, M.M pada tanggal 3 Mei 2024: Waktu dan Lokasi: Acara tersebut dilaksanakan pada Jumat, 3 Mei 2024, di Lapangan Sepak Bola Desa Tirtasari, Kecamatan Toili. Pembukaan Resmi: Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanuddin, M.M, hadir untuk membuka secara resmi acara Festival Ogoh-ogoh ke-2.

Tokoh Agama: Ida Pandita MPU Jaya Acharya Nanda turut hadir dalam acara tersebut, memberikan dimensi spiritual yang penting dalam perayaan tersebut.

Peserta dan Tamu Kehormatan: Acara dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk para pimpinan perangkat daerah, Camat Toili beserta jajarannya, Camat Toili Jaya berserta jajarannya, unsur Forkopimcam Toili dan Toili Jaya, PSN Kabupaten Banggai, PHDI dan WHDI Kabupaten Banggai, Ketua DPP Provinsi Sulteng, KMHDI Kabupaten Banggai, kepala desa se-Kecamatan Toili dan Toili Jaya, ketua PHDI kecamatan dan desa se-Kecamatan Toili dan Toili Jaya, ketua WHDI kecamatan dan desa se-Kecamatan Toili dan Toili Jaya, serta undangan dan masyarakat lainnya.

Kecamatan Toili, meskipun berada di luar wilayah Bali, memiliki mayoritas penduduk yang menganut agama Hindu. Dalam menjaga dan melestarikan budaya mereka, terutama melalui Festival Ogoh-ogoh, masyarakat Hindu di Toili menghadirkan nuansa spiritual dan tradisi khas Bali ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Festival Ogoh-ogoh menjadi salah satu momen penting dalam tahun bagi komunitas ini, di mana mereka bersatu dalam semangat gotong royong untuk menciptakan, memeriahkan, dan merayakan kekayaan budaya mereka. Melalui perayaan ini, mereka tidak hanya memperkuat identitas budaya mereka sendiri, tetapi juga memperkaya keragaman budaya Indonesia secara keseluruhan.

Kembali lagi untuk tahun kedua, Kecamatan Toili menggelar Festival Ogoh-ogoh , kali ini diikuti oleh 7 desa diantaranya   Desa Mulya Sari, Marga Kencana, Mekar Kencana, Sari Buana, Sentral Sari, Sindang Baru, Tolisu, dan Tirta Sari bersatu dalam semangat memelihara dan merayakan kekayaan budaya mereka.

Doc : Yuliska
Doc : Yuliska

Ogoh-ogoh, dalam kepercayaan masyarakat Bali, tidak hanya sebuah karya seni raksasa yang indah, tetapi juga simbol kekuatan yang mengusir Butakala, roh-roh jahat. Biasanya, Ogoh-ogoh hadir dalam penyambutan Hari Raya Nyepi, sebuah momen yang sakral bagi masyarakat Bali. Namun, dalam Festival Ogoh-ogoh di Toili, karya seni ini tidak hanya ritually dikeramatkan, tetapi juga disimpan sebagai penanda kebersamaan dan keberagaman budaya.

Penulis sempat berbincang dengan  Bapak Putu, Kepala Desa Mulya Sari, memimpin komunitasnya dalam persiapan Festival Ogoh-ogoh. Dengan kearifan dan keuletan, beliau tidak hanya menjadi pemimpin administratif, tetapi juga penjaga nilai-nilai tradisional yang turun-temurun. Dengan tangan terampil, mereka bersama-sama menghasilkan Ogoh-ogoh yang memukau, menggabungkan teknik tradisional dengan kreativitas. 

Pada Festival kali ini, 7 desa yang mengikuti akan di nilai dari karya seni, bentuk ogoh-ogoh, dan alur cerita yang mewakili karakter ogoh ogoh yang meraka buat. Perayaan ini tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga menandai komitmen kita semua untuk melestarikan dan memperkaya warisan budaya kita untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun