Mohon tunggu...
A. Lili Evita
A. Lili Evita Mohon Tunggu... -

Mahasiswa pascasarjana Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, hobi menulis dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah Minyak Gosok cap Tawon

12 Februari 2014   16:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:54 5336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejarah singkat Minyak gosok cap tawon

Hy ini TawonKu,,,kamu??

Hmm,,waktu kuliah S1 dulu aku punya seorang teman laki-laki yang sangat suka membawa minyak gosok cap tawon. Kemana-mana ia selalu membawa minyak ini di tasnya maupun menentengnya pada saat diskusi, rapat dengan teman-teman di HMJ ataupun dalam perjalanan study tour. Olehnya itu, teman-teman menjulukinya “Asri minyak gosok”. Bayangin aja man, minyak gosok ini udah kayak parfum buat dia!!. Namun sayangnya, setelah kisah kasihnya kandas dengan salah satu junior di kampus. Ia tidak lagi membawa minyak ini kemana-mana, mungkin karena minyak gosok cap tawon ini tidak berkhasiat mengobati sakit hatinya, Hehehe……

Okeyy, cukup ya untuk kisah Asri dan Tawonnya. Sekarang aku ingin mengantar teman-teman ke masa lalu. Nah,dahulu dan sekarang Nusantara ini sangat kaya akan sumber daya alam terutama rempah-rempahnya. Tidak asing  lagi jika di Indonesia ditemukan banyak macam-macam minyak gosok yang mewarnai pasar industri. Mulai dari minyak kayu putih,minyak telon,minyak cengkeh,minyak kapak dan lain-lain. Di Makassar sendiri ada tiga macam minyak gosok yang cukup terkenal bahkan hingga ke luar negeri sekalipun, yakni minyak gosok cap tawon tutup merah, minyak gosok cap tawon tutup putih dan minyak gosok cap beruang.

Nah sekarang ini,saya ingin bercerita sedikit tentang sejarah awal kemunculan minyak gosok cap tawon. Jadi sebenarnya minyak gosok cap tawon ini sudah ada di Makassar sejak 6 Desember 1912. Didirikan oleh seorang Cina bernama Lie A Liat. Memang dalam sejarahnya,kota Makassar merupakan kota niaga yang hampir disinggahi oleh semua bangsa. Mulai dari Portugis, Cina, India, Jepang, dan Belanda. Penduduknya yang sangat terbuka dan ramah  terhadap siapa saja yang datang, telah membuka peluang bagi siapa saja yang datang ingin menetap maupun berdagang disana. Salah satunya Lia A Liat ini, kepiawaiannya meracik minyak gosok dimanfaatkan untuk membuka sebuah peluang bisnis yang kemudian ia beri nama To Boo Loeng (sekarang sudah dikenal dengan minyak gosok cap Tawon). Bukan Cina jika tidak terkenal dengan ramuan obat-obatanya dulu dan kini.

Minyak gosok ini, kemudian dipasarkan ke pedalaman-pedalaman Sulawesi, Lalu, Lia A Liat mencoba melebarkan sayapnya ke Batavia dan Surabaya. Keduanya merupakan bandar-bandar strategis  semasa pemerintahan Hindia Belanda di nusantara ini (1906-1942). Maka tak mengejutkan jika To Boo Loeng kemudian tersebar dan dikenal hingga ke luar nusantara.

Sepeninggal Lie A Liat, usahanya ini kemudian diteruskan oleh salah seorang putranya bernama,  Frans Bany Mattualy. Di masanya ia menjadi gerbong generasi kedua yang menjadikan minyak gosok To Boo Loeng lebih dikenal lagi oleh masyarakat Indonesia.

Tahun 1984. Barulah merek To Boo Loeng ini diganti menjadi minyak gosok cap tawon dengan nama perusahaan PT. Tawon Jaya Makassar. Setelah Frans Bani Mattually meninggal dunia tahun 1977, usaha ini kemudian dilanjutkan oleh Eddy Mattually, putranya.

Demikianlah usaha minyak gosok ini beregenerasi, menembus zaman. Kini di tangan Eddy ia berusaha untuk tetap melanjutkan tradisi membangun keakraban dengan para karyawannya, anaknya pun Ia akrabkan dengan pabrik untuk membiasakannya mengenal aroma minyak gosok tawon ini. Sebab dengan menjaga kualitas produksi dan keakraban dengan karyawan adalah kunci dari berhasilnya usaha ini hingga sekarang. Tidak dapat dipungkiri jika Eddy juga senantiasa menginginkan kelak anaknya bisa melanjutkan bisnisnya itu.

Minyak gosok cap tawon ini ada dua varian, satu minyak gosok cap tawon tutup putih dan tutup merah. Minyak tawon tutup putih ini terkenal dengan panasnya yang meresap hingga ke otot. Biasa digunakan untuk pijat/urut, pegal-pegal, keseleo, masuk angin, reumatik, digigit serangga, lebam maupun banyak lagi khasiatnya. Sedangkan minyak gosok cap tawon tutup merah biasa digunakan untuk bayi, karena sensasinya yang bisa memberikan kehangatan pada bayi yang rentang akan perubahan cuaca. Selain itu, biasa juga dipakai untuk mengobati luka akibat sayatan pisau, meredakan nyeri, sakit kepala, batuk, gatal karena digigit serangga, sakit gigi dan sariawan, sakit urat dan tulang, bisul, kudis,panu, muntah-muntah, masuk angin, sakit perut, sesak nafas dan lain-lain. Selain dua varian ini berfungsi sebagai obat luar, dapat juga diminum dengan air hangat untuk menyembuhkan sakit tenggorokan dan batuk. Inilah yang membuat minyak gosok cap tawon ini berbeda dengan minyak gosok yang lainnya.

Nah teman-teman kan udah pada tau ni sedikit tentang sejarah dan khasiat minyak gosok cap Tawon asal Makassar, sekarang kita intip kandungan atau bahan dasar dari minyak gosok ini yuk!!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun