Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengadi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Konsep 3N KHD: Meningkatakan Motivasi, Pemikiran Kreatif dan Prestasi Belajar dalam Kurikulum Merdeka dan Merdeka Balajar

10 Mei 2024   11:44 Diperbarui: 10 Mei 2024   11:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Lentera Pendidik tersedia; https://m.facebook.com/orientasipendidikan/photos/

Konsep 3N KHD: Meningkatkan Motivasi, Pemikiran Kreatif, dan Prestasi Belajar dalam Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar"

Belajar "Eksplorasi Pedoman Operasional Praktis 7-Tri-Ki Hadjar Dewantara"  Bagian VI

Oleh: Ahmad Rusdiana

Pada umumnya siswa bersedia mengerjakan latihan yang diberikan guru jika sudah ditunjuk oleh guru. Jika diadakan kelompok belajar, hanya sebagian yang mengerjakan tugas yang diberikan guru sedangkan sebagian lagi lebih suka bercerita dan mengganggu teman yang lain. Apabila tugas yang diberikan telah selesai dikerjakan temannya tadi, maka dia hanya mencatat saja tanpa menayakan dari mana hasilnya walaupun belum mengerti apa yang ditulis. Salah satu factor internal yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah motivasi. Motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting.

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Salah satu alternatif yang bisa menjadi pilihan utama untuk mengatasi permasalahan di atas adalah guru harus mampu menerapkan konsep pembelajaran yang dapat melibatkan dan memotivasi siswa sehingga tidak merasa bosan, malas dan tidak menganggap pelajaran matematika itu sulit. Yaitu konsepnya adalah konsep pembelajaran 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi). Ki Hajar Dewantara (Uno, 2007: 23-27),

Konsep pembelajaran 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) yang ditawarkan KHD adalah Niteni berarti memperhatikan, mengamati, atau menyimak. Dengan adanyanya konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep-konsep matematika peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. dengan demikian pembelajaran dengan konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) dapat meningkatkan motivasi peserta didik sehingga peserta didik dapat berpikir kreatif yang kemudian berdampak pada prestasi belajar.

Sudrajat (2012) menyatakan bahwa teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Dengan adanyanya konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep-konsep matematika peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih aktif dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif. dengan demikian pembelajaran dengan konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) dapat meningkatkan motivasi peserta didik sehingga peserta didik dapat berpikir kreatif yang kemudian berdampak pada prestasi belajar.

Konsep 3N (Niteni, Nirokke, Nambahi) yang digagas oleh KHD, memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran, terutama dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar.  Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi bagaimana konsep 3N tersebut dapat terintegrasi dengan prinsip-prinsip yang mendasari Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, serta bagaimana konsep ini dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.

Pertama-tama, mari kita kaji konsep "Niteni" atau kemampuan untuk mengenali dan menangkap obyek melalui pengamatan inderawi. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, pengamatan inderawi ini dapat diterapkan dalam pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, siswa dapat diajak untuk mengamati objek-objek di sekitar mereka dan mengaitkannya dengan konsep-konsep matematika yang mereka pelajari. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih konkret tetapi juga membantu siswa untuk memahami relevansi konsep-konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kedua, konsep "Nirokke" atau meniru merupakan bagian alami dari proses belajar, terutama pada masa kanak-kanak. Dalam konteks Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar, konsep ini dapat diterapkan dalam pembelajaran kolaboratif dan berbasis proyek. Siswa dapat diberi kesempatan untuk meniru dan berinteraksi dengan teman sekelas mereka, membangun pemahaman kolektif tentang konsep-konsep matematika. Selain itu, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung eksperimen dan pengamatan, memungkinkan siswa untuk belajar melalui trial and error, sehingga mendorong kreativitas dan eksplorasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun