Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib sang Penjaga Rumah Allah

4 Mei 2024   20:57 Diperbarui: 5 Mei 2024   08:15 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://redaksisatu.id/dialog-di-palanta-surau/

Malam masih mencekam, desir anginpun masih sangat kencang

Ayam Jago masih enggan beranjak dari Peraduan, menunggu Fajar datang menjelang

Surau kecil di pinggir desa itu sudah terlihat sudah menggeliat kecil mengguncang ruang

Melantunkan doa doa pembawa berkah sambil menunggu adzan subuh berkumandang

.

.

Suara burung di pepohonan berkicau menyambut pagi dengan ramah

Bersiap mencari makan untuk kelangsungan hidup sang anak pujaan

Pak tua marbot surau desa itu seperti biasa menggelar tikar untuk sholat jamaah

melayani para pemuja Allah bermunajad dan berdoa penuh harapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun